Baca Juga: Judistira Dukung Revitalisasi Kali Ciliwung untuk Tekan Risiko Banjir di Wilayah Padat Penduduk
2. Meningkatkan Metabolisme dan Proses Pencernaan
Selain menstabilkan gula darah, olahraga ringan usai makan juga membantu kerja sistem pencernaan lebih optimal.
Gerakan tubuh seperti jalan kaki ringan merangsang kontraksi otot perut dan usus untuk mempercepat metabolisme makanan.
Hal ini membantu makanan tidak “mengendap” terlalu lama di sistem pencernaan yang bisa memicu rasa begah atau kelebihan gula.
Penderita diabetes akan merasakan tubuh terasa lebih ringan, bertenaga, dan tidak cepat mengantuk setelah makan.
Metabolisme yang lancar juga berkaitan erat dengan pengelolaan berat badan dan kesehatan jangka panjang.
3. Mengurangi Risiko Resistensi Insulin
Aktivitas ringan setelah makan bisa membantu mencegah terbentuknya resistensi insulin, salah satu penyebab utama diabetes tipe 2.
Gerakan ringan membuat sel-sel otot lebih responsif terhadap insulin, sehingga glukosa bisa masuk ke dalam sel lebih mudah.
Kebiasaan ini, jika dilakukan rutin setiap hari, bisa memperbaiki fungsi metabolik tubuh secara keseluruhan.
Resistensi insulin yang menurun berarti kebutuhan insulin menurun dan tubuh lebih mudah menjaga kadar gula tetap normal.
Manfaat ini tidak hanya jangka pendek, tapi berdampak pada perbaikan pola kerja hormon jangka panjang.
Baca Juga: Inovasi Wasit di Piala Dunia Antarklub 2025 Tuai Pujian Dunia, Collina Ungkap Keunggulannya
Artikel Terkait
Apakah Manisnya Buah Rambutan Aman untuk Penderita Diabetes? Cek Faktanya di Sini!
Waspada! Perubahan pada Tangan dan Kaki Bisa Jadi Gejala Diabetes
7 Ciri-ciri Awal Diabetes yang Sering Diabaikan dan Bisa Berbahaya
5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes untuk Mengontrol Gula Darah
Apakah Karbohidrat Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes? Ini Panduan Jenis dan Jumlah yang Tepat