Minggu, 21 Desember 2025

Ketika Alkohol Menghapus Ingatan, Dari Blackout Sesaat hingga Kerusakan Otak Permanen

Photo Author
- Jumat, 12 Desember 2025 | 17:11 WIB
Ilustrasi. Alkohol merusak memori, menyebabkan blackout, dan berisiko menimbulkan kerusakan otak jangka panjang. (Foto: Unsplash)
Ilustrasi. Alkohol merusak memori, menyebabkan blackout, dan berisiko menimbulkan kerusakan otak jangka panjang. (Foto: Unsplash)

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Alkohol sering dianggap sebagai cara untuk bersantai, tetapi konsumsi berlebihan dapat memberikan dampak serius pada kemampuan otak untuk mengingat, berfokus, dan membuat keputusan. 

Penelitian menunjukkan bahwa baik minum sampai mabuk sesekali maupun konsumsi alkohol berat jangka panjang dapat mengganggu fungsi memori, bahkan menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

Gangguan Memori Jangka Pendek: Blackout 

Saat seseorang minum terlalu banyak, mereka mungkin tampak sadar dan tetap berinteraksi, tetapi otaknya gagal merekam kejadian. 

Kondisi ini disebut blackout dan biasanya terjadi saat kadar alkohol dalam darah sangat tinggi. 

Alkohol menghambat aktivitas sel saraf di hipokampus, pusat otak yang bertugas membentuk memori baru. 

Baca Juga: Tertinggi di Indonesia! Inilah Kemegahan Air Terjun Ponot, Sumatra Utara

Akibatnya, seseorang bisa lupa di mana ia menyimpan barang, hingga tidak ingat apa yang terjadi sepanjang malam.

Dampak Jangka Panjang: Kerusakan Otak yang Berkembang Perlahan

Konsumsi alkohol berlebihan yang berlangsung bertahun-tahun dapat menyebabkan gangguan memori permanen. Alkohol merusak hipokampus dan mengganggu penyerapan nutrisi penting. 

Banyak peminum berat mengalami kekurangan vitamin B1 (tiamin), yang berperan penting dalam fungsi otak. 

Kekurangan ini dapat memicu Wernicke-Korsakoff Syndrome (WKS), bentuk demensia yang ditandai kebingungan, kesulitan berjalan, dan kebiasaan menciptakan cerita palsu untuk menutupi kekosongan memori.

Selain WKS, alkohol juga dapat menyebabkan demensia vaskular, yaitu kerusakan pada pembuluh darah otak. 

Penderitanya dapat mengalami perubahan kepribadian, kesulitan menemukan kata yang tepat, tersesat di tempat yang familiar, hingga tidak mampu melakukan kegiatan sehari-hari seperti membayar tagihan.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: healthline

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X