Inovasi Wasit di Piala Dunia Antarklub 2025 Tuai Pujian Dunia, Collina Ungkap Keunggulannya

ESENSI.TV, AMERIKA - Gelaran Piala Dunia Antarklub 2025 bukan hanya mencatat sejarah sebagai edisi pertama dengan format 32 tim, tapi juga menjadi panggung uji coba inovasi mutakhir dalam dunia perwasitan sepak bola. 

Dari kamera tubuh yang dikenakan wasit hingga aturan baru soal batas waktu kiper memegang bola, semua inovasi ini mendapat sambutan positif dari publik dan para pengamat. 

Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, pun menyebut turnamen ini sebagai tonggak baru dalam evolusi teknologi wasit.

Menurut Collina, penggunaan kamera tubuh pada wasit sukses besar. Turnamen ini merupakan event FIFA pertama yang secara resmi menerapkan kamera tersebut.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Gencarkan Program Anti Kemiskinan Lewat Budaya dan Pariwisata di Event Legendaris Pongtiku

Hasil rekaman dari kamera ini bukan hanya memperkaya tayangan bagi pemirsa televisi, tetapi juga sangat berguna dalam pelatihan dan pengembangan wasit.

“Hasil penggunaan kamera wasit di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 melampaui ekspektasi kami. Kami pikir ini akan menjadi pengalaman menarik bagi pemirsa TV, dan ternyata kami menerima banyak komentar luar biasa ujar Collina kepada saluran media FIFA,” ujarnya.

Lebih dari sekadar hiburan, rekaman kamera tubuh memberikan sudut pandang langsung dari wasit di lapangan. 

Hal ini membantu menjelaskan keputusan-keputusan kontroversial sekaligus memperlihatkan alasan mengapa beberapa insiden terlewat. 

Baca Juga: Pangan Lokal Bangkit Lewat MBG, Misbakhun Beberkan Potensi Ekonomi dari Skema Dapur Komunitas

Collina memberi contoh insiden handball dalam laga Atletico Madrid melawan Paris Saint Germain, di mana sang wasit tidak melihat pelanggaran karena pandangannya terhalang. 

Namun, berkat tayangan kamera tubuh, situasi ini bisa dikaji secara lebih adil.

Inovasi lain yang menarik perhatian adalah penerapan aturan delapan detik untuk penjaga gawang. 

Sebelumnya, kiper hanya diberi enam detik untuk memegang bola, dan pelanggarannya hanya dihukum tendangan bebas tak langsung.