kecantikan-gaya-hidup

Lupakan Diet Ketat, Saatnya Percaya pada Sinyal Tubuh dengan Food Freedom

Senin, 29 September 2025 | 15:00 WIB
Ilustrasi. Belajar food freedom, makan dengan sadar, berdamai dengan tubuh, dan bebas dari tekanan budaya diet ketat. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang mulai mempertanyakan pola diet ketat yang penuh aturan.

Tren baru yang disebut food freedom atau kebebasan makan hadir sebagai alternatif yang lebih sehat dan manusiawi.

Konsep ini mendorong kita untuk meninggalkan budaya diet yang kaku, berhenti menghitung setiap kalori, dan mulai mendengarkan sinyal alami tubuh ketika lapar maupun kenyang.

Food freedom bukan sekadar soal makan apa pun sesuka hati, tetapi lebih pada membangun hubungan yang sehat, bebas rasa bersalah, dan penuh penghargaan terhadap makanan.

Baca Juga: Kartu Identitas Liputan Reporter Istana Dicabut, IJTI Ajukan 4 Sikap

Para pakar kesehatan, seperti Shana Spence (@thenutritiontea) dan Dr. Kera Nyemb-Diop (@black.nutritionist), menjadi penggerak penting gerakan ini dengan mengajak masyarakat menghormati tubuh, menikmati makanan tanpa rasa bersalah, serta merangkul kembali makanan tradisional sebagai bagian gaya hidup sehat.

Apa Itu Food Freedom?

Istilah food freedom memiliki banyak definisi dan bisa diterapkan dalam berbagai cara, mulai dari:

Kebebasan dari industri makanan skala besar

Upaya memperkuat kedaulatan pangan

Pendekatan gastronomi, yaitu memahami makanan tradisional dan dampaknya pada kesehatan

Proses spiritual untuk melepas “kecanduan makanan”

Bagian dari program penurunan berat badan fleksibel

Baca Juga: Persahabatan Gen Z di Era Digital, Dari Chat Virtual hingga Ikatan Nyata yang Tak Terduga

Halaman:

Tags

Terkini