Senin, 22 Desember 2025

Lupakan Diet Ketat, Saatnya Percaya pada Sinyal Tubuh dengan Food Freedom

Photo Author
- Senin, 29 September 2025 | 15:00 WIB
Ilustrasi. Belajar food freedom, makan dengan sadar, berdamai dengan tubuh, dan bebas dari tekanan budaya diet ketat. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Belajar food freedom, makan dengan sadar, berdamai dengan tubuh, dan bebas dari tekanan budaya diet ketat. (Foto: Freepik)

Namun, dalam konteks kesehatan modern, food freedom lebih sering dipahami sebagai izin untuk menikmati semua jenis makanan dalam porsi wajar, tanpa rasa bersalah atau tekanan diet ketat. 

Filosofi ini menekankan bahwa makanan tidak hanya sekadar bahan bakar, melainkan juga pengalaman, budaya, dan sumber kebahagiaan.

Intuitive Eating dan Mindful Eating

Dua konsep yang sering dikaitkan dengan food freedom adalah intuitive eating dan mindful eating.

Mindful eating berakar dari praktik mindfulness. Intinya adalah hadir sepenuhnya saat makan, memperhatikan rasa, aroma, tekstur, hingga emosi yang muncul, tanpa menghakimi.

Intuitive eating berfokus pada hubungan tubuh dan pikiran, dengan prinsip menghormati tubuh, menolak budaya diet, berdamai dengan makanan, serta menjaga kesehatan lewat nutrisi yang lembut dan tidak memaksa.

Meski keduanya berbeda, keduanya sama-sama menekankan kebebasan dari aturan makan yang membatasi dan membangun kepercayaan diri dalam membuat pilihan makanan.

Baca Juga: Dorong Efisiensi, Judistira Minta DPRD Jakarta Kurangi Seremonial dan Gunakan Tumbler

Mengapa Food Freedom Penting?

Budaya diet kerap memicu masalah kesehatan serius. Studi menunjukkan bahwa diet ketat dan obsesi pada tubuh ideal meningkatkan risiko gangguan makan, seperti anoreksia, bulimia, atau binge eating. 

Selain itu, sekitar sepertiga pelaku diet justru mengalami kenaikan berat badan lebih banyak dibanding sebelumnya.

Food freedom hadir sebagai solusi untuk memutus siklus tersebut. Dengan mengubah fokus dari menurunkan berat badan menjadi membangun hubungan sehat dengan makanan, pendekatan ini dapat meningkatkan kesejahteraan fisik sekaligus mental.

Tips Mempraktikkan Food Freedom

Dengarkan sinyal tubuh: makan ketika lapar, berhenti saat kenyang.

Hilangkan label “makanan baik” dan “makanan buruk.”

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: healtline

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X