Scroll Tanpa Henti, Begini Dampak Media Sosial pada Kesehatan Mental Gen Z

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Di era digital, media sosial bukan sekadar alat komunikasi, ia telah menjadi ruang hidup kedua bagi generasi Z. 

Dari TikTok hingga Instagram, Gen Z menghabiskan waktu berjam-jam menggulir feed, membuat konten, dan berinteraksi secara virtual. 

Namun, di balik keseruan dan hiburan yang ditawarkan, ada sisi gelap yang sering luput dari perhatian, yaitu dampak media sosial terhadap kesehatan mental mereka. 

Banyak remaja dan pemuda kini menghadapi tekanan psikologis yang terkait dengan ekspektasi online, perbandingan diri, dan kecanduan digital.

Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates Indonesia, Siapkan Beasiswa Penuh bagi Tenaga Medis

1. Waktu Layar yang Semakin Panjang

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Gen Z menghabiskan rata-rata 3–5 jam per hari di media sosial, belum termasuk penggunaan aplikasi pesan instan. 

Paparan konstan ini tidak hanya memengaruhi produktivitas, tetapi juga dapat menimbulkan gejala stres, kecemasan, dan gangguan tidur. 

Efeknya lebih terasa pada remaja yang masih dalam tahap pembentukan identitas diri, karena mereka cenderung membandingkan diri dengan standar hidup ideal yang ditampilkan oleh teman sebaya atau influencer.

2. Perbandingan Sosial dan Self-Esteem

Salah satu efek psikologis terbesar media sosial adalah fenomena perbandingan sosial. 

Foto-foto yang diedit rapi, prestasi yang dibanggakan, dan kehidupan “sempurna” yang dibagikan pengguna lain dapat membuat Gen Z merasa kurang dan meragukan kemampuan diri sendiri. 

Studi menunjukkan bahwa remaja yang sering membandingkan diri di media sosial lebih rentan mengalami depresi ringan hingga sedang, rendahnya rasa percaya diri, dan kecemasan sosial.

Baca Juga: Ketahui Semua Tentang Penumpukan Kotoran Telinga, Penyebab, Gejala, dan Cara Aman Membersihkannya