Senin, 22 Desember 2025

Bukan dari Koran atau TV, Begini Revolusi Cara Gen Z Mengonsumsi Berita

Photo Author
- Minggu, 16 November 2025 | 18:22 WIB
Ilustrasi. Gen Z lebih memilih berita singkat dan visual di media sosial dibanding media tradisional. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Gen Z lebih memilih berita singkat dan visual di media sosial dibanding media tradisional. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Bagi banyak Gen Z, berita bukan lagi sesuatu yang sengaja dicari. Mereka tidak duduk menonton siaran televisi malam atau membuka koran pagi untuk mengikuti perkembangan dunia. 

Informasi justru menghampiri mereka dalam arus cepat di layar ponsel, muncul di antara video lucu, tren musik, dan rekomendasi belanja. 

Cara ini menciptakan pola konsumsi berita yang benar-benar berbeda dari generasi sebelumnya, sebuah pola yang terbentuk dari algoritma, kecepatan, dan visual yang menarik.

Dalam keseharian, mayoritas Gen Z mendapatkan berita bukan dari media tradisional, melainkan dari TikTok, Instagram, YouTube, dan X. 

Baca Juga: Jadi Korban Bullying, Siswa SMPN 19 Tangsel Meninggal Usai Dipukul Bangku Besi

Platform-platform tersebut menyediakan informasi dalam bentuk yang sangat ringkas dan langsung, sesuatu yang sejalan dengan kebiasaan mereka mengonsumsi konten cepat sambil berpindah dari satu hal ke hal lain. 

TikTok, misalnya, telah berubah menjadi mesin berita singkat, rangkuman peristiwa 30 detik, analisis ringan, hingga liputan langsung dari kejadian di lapangan. 

Sementara Instagram menghadirkan infografis berwarna dan carousel yang mudah dibaca, membuat isu kompleks terasa lebih sederhana.

Namun, perubahan paling besar sebenarnya bukan pada platformnya, melainkan pada siapa yang dianggap sebagai sumber berita. 

Baca Juga: Menguak Batas Usia Manusia, Mungkinkah Kita Bertahan Hingga 150 Tahun?

Alih-alih bergantung pada redaksi media besar, Gen Z cenderung mempercayai content creator yang mereka rasa dekat, relevan, dan jujur apa adanya.

Creator yang pandai menjelaskan isu sosial, lingkungan, atau politik dengan bahasa lugas mendapatkan tempat tersendiri di hati Gen Z. 

Mereka dianggap lebih dapat dipercaya karena tampil apa adanya dan tidak terkesan terikat kepentingan tertentu. 

Di sisi lain, ini memunculkan tantangan baru, yaitu tidak semua creator memiliki standar verifikasi informasi yang kuat, dan tidak semua konten viral benar-benar akurat.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X