Senin, 22 Desember 2025

Harapan Baru Perdamaian, Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata dengan Israel

Photo Author
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi. Hamas menyetujui usulan gencatan senjata 60 hari dengan Israel yang memberi peluang jeda perang. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Hamas menyetujui usulan gencatan senjata 60 hari dengan Israel yang memberi peluang jeda perang. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, MESIR - Upaya diplomasi di Timur Tengah memasuki babak baru. Setelah berbulan-bulan perang yang menelan banyak korban, Hamas akhirnya menyetujui usulan gencatan senjata selama 60 hari dengan Israel

Kesepakatan ini mencakup pembebasan separuh dari sandera yang ditahan di Gaza serta pelepasan sejumlah tahanan Palestina oleh Israel. 

Langkah tersebut disambut hati-hati oleh para mediator, meski hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel.

Kabar persetujuan Hamas pertama kali dikonfirmasi oleh pejabat senior mereka, Basem Naim, melalui unggahan di Facebook. 

Baca Juga: Normalisasi Sungai Ciliwung Baru Capai 17 Km, Judistira Soroti Sisa 16 Km yang Jadi PR Besar

Menurut sumber resmi Mesir, faksi-faksi Palestina lain juga telah menyampaikan persetujuan kepada mediator. 

Mesir dan Qatar, dengan dukungan Amerika Serikat, terus memainkan peran penting sebagai penengah dalam negosiasi ini.

Meskipun Israel belum merespons secara terbuka, seorang pejabat di Tel Aviv membenarkan bahwa proposal gencatan senjata tersebut telah mereka terima. 

Isi kesepakatan hampir serupa dengan rencana yang pernah diajukan utusan khusus AS, Steve Witkoff, yang sebelumnya sudah disetujui Israel.

Baca Juga: Debut Manis Nmecha, Penalti di Menit Akhir Antar Leeds Tumbangkan Everton

Tekanan Publik dan Situasi di Lapangan

Di dalam negeri Israel, tekanan terhadap pemerintah semakin besar. Akhir pekan lalu, puluhan ribu warga turun ke jalan dalam aksi protes menuntut pembebasan sandera yang tersisa. 

Dari total sekitar 50 orang yang masih ditahan Hamas sejak serangan 7 Oktober 2023, pihak Israel memperkirakan hanya 20 yang masih hidup.

Sementara itu, di Gaza, ketakutan akan serangan darat Israel terus memicu gelombang pengungsian. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X