Normalisasi Sungai Ciliwung Baru Capai 17 Km, Judistira Soroti Sisa 16 Km yang Jadi PR Besar

ESENSI.TV, JAKARTA - Upaya normalisasi Sungai Ciliwung kembali menjadi sorotan publik setelah Anggota DPRD DKI Jakarta, Judistira Hermawan, menyampaikan catatan penting terkait progres yang masih jauh dari target.

Menurutnya, program yang sejak lama digagas untuk mengurangi risiko banjir itu baru terealisasi sepanjang 17 kilometer, sementara 16 kilometer lainnya masih menjadi pekerjaan besar yang harus segera dituntaskan.

Judistira menegaskan, meski ada kemajuan dalam pembebasan lahan dan pengerjaan fisik, capaian tersebut belum cukup untuk menjawab persoalan banjir yang terus menghantui warga Jakarta.

“Normalisasi yang sudah berjalan sepanjang 17 kilometer memang patut diapresiasi, tetapi jangan lupa bahwa masih ada 16 kilometer lagi yang menjadi PR besar. Itu tidak bisa dianggap enteng,” ujarnya.

Baca Juga: Bukan Sombong! Ini Mitos Salah Kaprah tentang Bangga Diri yang Harus Ditinggalkan Gen Z

Fokus Anggaran dan Pembebasan Lahan

Dalam pembahasan APBD 2026, Pemprov DKI telah mengalokasikan anggaran signifikan, mencapai ratusan miliar rupiah, untuk percepatan pembebasan lahan di sekitar bantaran Ciliwung.

Judistira menilai langkah ini penting agar proses normalisasi tidak kembali terhambat oleh persoalan klasik seperti ganti rugi dan relokasi warga.

Ia berharap proses administrasi dan komunikasi dengan masyarakat terdampak dilakukan secara transparan, adil, dan cepat.

Menurutnya, tanpa dukungan anggaran yang jelas, proyek normalisasi hanya akan berjalan di tempat.

Baca Juga: Bukan Hanya untuk Kecantikan, Ini 5 Khasiat Aloe Vera bagi Tubuh

“Kalau tidak ada percepatan dalam pembebasan lahan, maka panjang 16 kilometer yang tersisa akan sulit dikerjakan. Padahal, kita semua tahu ini menyangkut keselamatan ribuan warga dari ancaman banjir,” tegasnya.

Normalisasi sebagai Investasi Jangka Panjang

Judistira juga mengingatkan bahwa normalisasi bukan hanya proyek fisik, tetapi investasi jangka panjang bagi Jakarta.