Hal ini menunjukkan adanya diversifikasi pertumbuhan di luar Jawa, yang menjadi salah satu indikator positif untuk mencapai target pertumbuhan nasional.
Strategi Menuju Target Pertumbuhan 8%
Untuk mencapai target pertumbuhan 8%, Indonesia memerlukan pendekatan terpadu yang melibatkan seluruh sektor ekonomi, dengan fokus pada "Asta Cita" yang mencakup swasembada pangan, energi, air, pemberantasan kemiskinan, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, ekonomi biru, serta pembangunan SDM.
Strategi "Asta Cita" ini komprehensif, namun implementasinya memerlukan koordinasi yang kuat antar Kementerian dan Lembaga. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diambil:
- Memantapkan Swasembada Pangan, Energi, dan Air
Ketahanan pangan dapat ditingkatkan melalui modernisasi sektor pertanian, pemberian insentif bagi petani, dan pengembangan teknologi irigasi.
Secara nyata, perlu dilihat perkembangan program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, serta efektivitas penyaluran pupuk subsidi dan benih unggul.
Untuk energi, diversifikasi ke sumber terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan geothermal menjadi prioritas.
Realisasi investasi di sektor energi terbarukan perlu dipantau. Dengan demikian, target bauran energi 23% dari energi terbarukan pada 2025 akan menjadi indikator penting.
Selanjutnya, Infrastruktur air bersih dan sanitasi juga harus ditingkatkan untuk mendukung kesehatan masyarakat dan produktivitas ekonomi.
- Mendorong Industri Kreatif, Hijau, dan Biru
Industri kreatif harus mendapat dukungan berupa pendanaan dan pelatihan untuk meningkatkan inovasi.
Sementara itu, pengembangan ekonomi hijau (green economy) dan ekonomi biru (blue economy) dapat dilakukan melalui pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, terutama di sektor perikanan dan pariwisata.
- Mengoptimalkan Investasi dan PMTB
Dengan PMTB tumbuh 4,61%, percepatan pembangunan infrastruktur strategis seperti bendungan, pembangkit listrik, dan jaringan transportasi menjadi kunci. Realisasi investasi (baik PMA maupun PMDN) harus terus ditingkatkan.
Pemerintah juga perlu memberikan insentif fiskal kepada sektor-sektor strategis yang mendukung swasembada dan diversifikasi ekonomi.
- Meningkatkan Kualitas Lapangan Kerja dan SDM
Program pelatihan vokasi dan pendidikan berbasis keterampilan perlu diperluas untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas juga menjadi fokus untuk memperluas lapangan kerja berkualitas.
- Melanjutkan Hilirisasi dan Industrialisasi
Industri pengolahan dengan pertumbuhan 4,43% harus diarahkan pada hilirisasi sumber daya alam dan peningkatan nilai tambah ekspor.
Artikel Terkait
Kemensos Dorong Satu Data Nasional untuk Percepatan Transformasi Sosial-Ekonomi di Makassar
Strategi Baru untuk Tingkatkan Ekonomi dan Diplomasi Kuliner, Menlu Luncurkan Dashboard Gastrodiplomasi Indonesia
Dorong Ekonomi Tumbuh 8 Persen pada 2029 Pemerintah Targetkan Investasi Rp13.032 Triliun
Bentuk Data Tunggal Sosial Ekonomi untuk Tingkatkan Efektivitas Program Pemerintah, Gus Ipul: Terobosan di Era Presiden Prabowo
Dukung Pemberdayaan Sosial dan Ekonomi, Mensos Resmikan 200 Hunian Tetap untuk Korban Gempa Cianjur 2022