Minggu, 21 Desember 2025

Deforestasi Indonesia Tanggung Jawab Dunia

Photo Author
- Minggu, 12 Januari 2025 | 12:16 WIB
Ilustrasi deforestasi.  (Foto: Pexels)
Ilustrasi deforestasi. (Foto: Pexels)

ESENSI.TV, EKSPLANASI - Pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang perluasan kebun sawit termasuk dengan deforestasi menimbulkan banyak kontroversi.

Dengan sedikit berseloroh, Presiden menyamakan sawit dengan pepohonan hutan yang dapat menyerap karbon.

Banyak kalangan menyayangkan, dan bahkan dengan tegas mengkritiknya sebagai sesat pikir dan “act of ignorance”.

Baca Juga: Dahsyatnya Tekanan Media Sosial yang Dirasakan Gen Z, Bukti Pentingnya Menjaga Jejak Digital Tetap Positif

Kontra Argumen

Faktanya, perdebatan hutan dan sawit bukanlah barang baru. Sekitar 10 tahun yang lalu, sawit pun pernah dimasukkan dalam daftar jenis tanaman hutan.

Sudah banyak analisis akademik dan opini tentang perbedaannya. Saya tidak ingin nimbrung lagi di sini.

Saya juga tidak ingin beropini bahwa ekspansi sawit akan menimbulkan berbagai bencana ekologis: hilangnya plasma nutfah dan habitat, peningkatan emisi gas rumah kaca, bencana hidrologis, peningkatan kerentanan kebakaran, dan sebagainya.

Sudah banyak kajian ilmiah dengan dukungan data yang akurat dan meyakinkan. Orang awam pun, senyampang nalar sehat masih ada, tidak akan menyangkalnya.

Baca Juga: Keindahan Teluk Hijau, Wisata Pantai Sempurna di Taman Nasional Meru Betiri

Ada juga yang mempertanyakan urgensi ekspansi sawit. Faktanya, dengan luasan kebun sawit yang mencapai 16 juta hektar, Indonesia masih belum tergoyahkan di ranking wahid dunia.

Kita lebih perlu upaya mengoptimalkan (intensifikasi) kebun-kebun yang ada, demikian kurang lebih argumentasinya. Mudah untuk dipahami, dan saya tidak ingin mendebatnya.

Kali ini saya sekedar sok-sokan ngombyongi berkomentar, tapi dari sudut yang berbeda. Saya tidak akan ge-er tulisan ini akan dibaca khalayak luas, alih-alih oleh pak Presiden yang tidak kenal saya.

Saya menduga, rencana konversi hutan ini mungkin manifestasi kegemasan atau bahkan kemarahan atas berbagai ketidakadilan dalam tatanan kehutanan global.

Rejim Kehutanan Internasional

Saya ingin meminjam kacamata kawan yang bergelut di kajian hubungan internasional, khususnya kajian yang berkenaan dengan international forest regime.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Banjir dan Hasrat Pembangunan

Kamis, 18 Desember 2025 | 11:03 WIB

Menjaga Alam Lewat Bauran Energi

Minggu, 7 Desember 2025 | 16:00 WIB

Simalakama AI untuk Media Massa

Minggu, 28 September 2025 | 13:00 WIB

Listrik Desa sebagai Jembatan Keadilan Energi

Minggu, 7 September 2025 | 13:56 WIB

Listrik Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 3 September 2025 | 20:14 WIB

Deforestasi Indonesia Tanggung Jawab Dunia

Minggu, 12 Januari 2025 | 12:16 WIB

Semua Ada Akhirnya

Rabu, 9 Oktober 2024 | 08:24 WIB
X