Minggu, 21 Desember 2025

Dari Efisiensi Anggaran ke Pertumbuhan: Bagaimana BPS Membantu Memetakan Dampak Program Makan Bergizi Gratis

Photo Author
- Senin, 3 Februari 2025 | 16:29 WIB
Ilustrasi. Makan Bergizi Gratis (MBG). (Foto: Pexels)
Ilustrasi. Makan Bergizi Gratis (MBG). (Foto: Pexels)

ESENSI.TV, EKSPLANASI - Pemerintah telah melaksanakan langkah strategis dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.

Caranya dengan mengalihkan sebagian anggaran dari sektor-sektor tertentu untuk mendanai program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sehingga berkontribusi pada pencapaian target tersebut.

Baca Juga: Bank Mandiri Buka Lowongan Officer Development Program 2025, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

Alokasi Anggaran untuk Makan Bergizi Gratis

Program Makan Bergizi Gratis dirancang untuk mengatasi masalah gizi buruk dan kekurangan nutrisi yang masih menjadi tantangan di sejumlah daerah di Indonesia. Pada tahun 2025, program ini mengalami perubahan anggaran untuk memperluas jangkauannya. 

Awalnya, anggaran yang disediakan sebesar Rp71 triliun dengan target memberikan makanan bergizi kepada 17,5 juta anak. Untuk memperluas cakupan hingga sekitar 83 juta penerima pada akhir tahun 2025, diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun, sehingga totalnya menjadi Rp171 triliun. 

Kekhawatiran muncul atas potensi peningkatan utang yang mungkin diperlukan untuk mendanai program ini, yang dapat berdampak pada stabilitas fiskal Indonesia.

Upaya mendukung pendanaan tambahan ini, pemerintah berencana melakukan pemotongan belanja sebesar Rp306,7 triliun, setara dengan 8% dari total belanja yang telah disetujui untuk tahun tersebut.

Dengan penyesuaian anggaran ini, pemerintah menargetkan agar semua anak di Indonesia mendapatkan akses terhadap makanan bergizi gratis pada akhir tahun 2025. 

Alokasi dana tersebut mencakup pengadaan bahan pangan bernutrisi, distribusi kepada masyarakat, serta pengawasan dan evaluasi efektivitas program.

Program ini tidak hanya terbatas pada penyediaan makanan gratis, tetapi juga melibatkan pemberdayaan masyarakat melalui edukasi mengenai pola makan sehat, yang diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan masalah kesehatan terkait gizi buruk.

Baca Juga: Aksi Balap Liar di Pringsewu Dibubarkan Polisi, Ratusan Pemuda dan Motor Diamankan

Tujuan Utama: Pertumbuhan Ekonomi 8%

Kebijakan alokasi anggaran untuk Makan Bergizi Gratis memiliki tujuan ambisius yang lebih luas dari sekadar peningkatan kesehatan masyarakat. 

Pemerintah bertekad untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% dalam beberapa tahun mendatang, dan pencapaian ini sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan produktif.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Banjir dan Hasrat Pembangunan

Kamis, 18 Desember 2025 | 11:03 WIB

Menjaga Alam Lewat Bauran Energi

Minggu, 7 Desember 2025 | 16:00 WIB

Simalakama AI untuk Media Massa

Minggu, 28 September 2025 | 13:00 WIB

Listrik Desa sebagai Jembatan Keadilan Energi

Minggu, 7 September 2025 | 13:56 WIB

Listrik Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 3 September 2025 | 20:14 WIB

Deforestasi Indonesia Tanggung Jawab Dunia

Minggu, 12 Januari 2025 | 12:16 WIB

Semua Ada Akhirnya

Rabu, 9 Oktober 2024 | 08:24 WIB
X