Minggu, 21 Desember 2025

Listrik Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat

Photo Author
- Rabu, 3 September 2025 | 20:14 WIB
Ilustrasi lampu listrik di desa. Foto: Pixabay
Ilustrasi lampu listrik di desa. Foto: Pixabay

ESENSI.TV, INDONESIA - Program Listrik Desa (Lisde) tahun 2025-2029 difokuskan untuk mensejahterahkan masyarakat, khususnya pada wilayah yang belum teraliri listrik di setiap daerah Indonesia.

Akhir 2024 lalu, Rasio Elektrifikasi (RE) nasional tercatat mencapai 99,83%. Namun kantong-kantong yang sulit dijangkau, seperti banyak di wilayah 3T dan Indonesia Timur, masih memerlukan intervensi khusus. 

Karena itu, pemerintah meluncurkan Lisdes 2025–2029 untuk menuntaskan akses listrik sekitar 1,2 juta rumah tangga dan mengaliri ±10.068 desa yang belum berlistrik PLN, sejalan dengan RUPTL 2025–2034 yang menekankan integrasi Energi Baru Terbarukan (EBT) dan penguatan jaringan (green super grid).

Baca Juga: Judistira Hermawan Paparkan Strategi Atasi Banjir Jakarta Lewat Normalisasi Sungai hingga Pembangunan Embung

Kinerja ini melanjutkan capaian RE 99,78% pada 2023 dan program pendukung seperti BPBL 367.212 sambungan untuk rumah tangga tidak mampu (2022–2024). 

Fokus juga diarahkan ke Papua yang rasio elektrifikasinya telah menembus 97,5% pada tahun 2024. Tetapi masih memerlukan akselerasi kualitas layanan.

Kementerian ESDM telah melakukan pemetaan menggunakan data satelit dan menentukan sebanyak 10.068 desa yang akan dialiri listrik periode 2025-2026.

Tujuannya untuk meningkatkan elektrifikasi di 14 provinsi atau 40 wilayah yang masuk daerah-daerah prioritas di Indonesia.

Baca Juga: Resmi Pindah ke Liverpool, Isak Ucapkan Terima Kasih, Newcastle Beri Balasan Dingin

Mengapa Lisdes 2025 Strategis?

Ilustrasi lampu listrik di desa. Foto: Pixabay
Hal ini sesuai dengan arah kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2025–2034, menempatkan EBT dan transmisi panjang (green super grid) guna membawa sumber energi terbarukan ke pusat beban. 

Selain itu, berdasarkan target terukur terdapat 1,2 juta sambungan rumah tangga baru dan ribuan desa non-PLN jadi prioritas. Lebih lanjut, adanya program terbukti yaitu sejak 2022, perluasan akses listrik dan bantuan sambungan menyasar kelompok paling rentan. 

Sebagaimana diketahui, program Lisdes 2025-2029 merepresentasikan komitmen percepatan yang terukur dalam ‘melistriki’ sebanyak ±10.068 desa tanpa akses listrik dan 780 ribu rumah tangga belum tersentuh listrik. Hal ini merupakan kesenjangan terakhir yang harus dijembatani untuk mencapai elektrifikasi 100% secara nasional.

Selanjutnya, Lisdes juga menjadi katalis transformasi teknologi kelistrikan desa secara hybrid dan canggih.

Baca Juga: Petualangan Seru di Kalimantan, Eksplorasi Alam, Goa Batu Kapal, dan Budaya Dayak

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Banjir dan Hasrat Pembangunan

Kamis, 18 Desember 2025 | 11:03 WIB

Simalakama AI untuk Media Massa

Minggu, 28 September 2025 | 13:00 WIB

Listrik Desa untuk Kesejahteraan Masyarakat

Rabu, 3 September 2025 | 20:14 WIB

Semua Ada Akhirnya

Rabu, 9 Oktober 2024 | 08:24 WIB

Mpox dan Empat Generasi Vaksin

Selasa, 27 Agustus 2024 | 16:56 WIB

Dampak Negatif Pilpres 2024 terhadap Masyarakat

Selasa, 23 Juli 2024 | 16:37 WIB

WNA Korea yang Kerja di Indonesia Rasis!?

Sabtu, 15 Juni 2024 | 14:00 WIB

Nobel Caltech. 1 Kampus Meraih 47 Nobel

Selasa, 11 Juni 2024 | 14:30 WIB

Belajar Dari Soeharto dan Nadiem Makarim

Rabu, 29 Mei 2024 | 15:05 WIB
X