Tanggungjawab
Sedikit banyak, darah rimbawan masih mengalir di dalam diri saya. Karenanya, konversi hutan secara ugal-ugalan dan masif bukanlah aspirasi saya. Suara saya cukup jelas dalam mengamini narasi yang berkembang belakangan ini.
Namun kebijakan pro-konversi tidak terjadi di ruang hampa. Ada banyak hal berkelindan di dalamnya. Termasuk, berbagai kepura-puraan dan ketidakadilan dalam tatanan kehutanan global.
Mengutip laporan IUFRO yang saya sebutkan di muka, diperlukan upaya konkrit masyarakat dunia, dalam memobilisasi penggalangan dana untuk mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan.
Mobilisasi pendanaan, dari berbagai sumber, secara eksplisit juga ditegaskan dalam Rencana Strategis PBB untuk kehutanan.
Jika deforestasi terus berlangsung di Indonesia, seperti dalam rencana Presiden Prabowo, masyarakat dunia juga harus ikut bertanggung jawab. ***
Penulis : Ahmad Maryudi
Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM, pernah jadi anggota Global Forest Expert Panel on International Forest Regime (IUFRO-Vienna)
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Tegaskan Perang Melawan Mark Up Anggaran: Itu Merampok Uang Rakyat
Resmi Dari Presiden Prabowo, Per 1 Januari Kenaikan PPN 12 Persen Mulai Diterapkan, Ini Rinciannya
Prabowo Tepati Janji Makan Bergizi Gratis Mulai Dinikmati di 26 Provinsi Hari Ini
Dorong Proyek 1 Juta Hunian, Prabowo Subianto Gandeng Investor Qatar
Bentuk Data Tunggal Sosial Ekonomi untuk Tingkatkan Efektivitas Program Pemerintah, Gus Ipul: Terobosan di Era Presiden Prabowo