Kebiasaan binge drinking (4 gelas untuk wanita dan 5 gelas untuk pria dalam dua jam) berdampak buruk pada performa akademik dan fungsi otak. Jika mengonsumsi alkohol, lakukan dengan moderasi.
8. Asah otak dengan permainan
Permainan seperti teka-teki silang, sudoku, atau Tetris dapat menjadi latihan menyenangkan untuk otak.
Beberapa studi menemukan bahwa game serius dapat meningkatkan memori verbal, nonverbal, dan memori kerja pada orang yang mengalami gangguan kognitif ringan. Meski penelitian masih terbatas, tidak ada salahnya mencoba.
9. Batasi karbohidrat olahan
Pola makan tinggi karbohidrat olahan, seperti roti putih, kue manis, dan makanan cepat saji, berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif dan peningkatan stres kronis.
Diet seperti ini juga dapat meningkatkan risiko Alzheimer. Mengganti sumber karbohidrat dengan yang lebih kompleks bisa membantu otak tetap sehat.
10. Periksa kadar vitamin D
Vitamin D berperan dalam fungsi otak. Kadar vitamin D yang rendah sering dikaitkan dengan penurunan kemampuan kognitif.
Namun, hasil penelitian mengenai suplemen vitamin D beragam. Penting untuk memeriksakan kadar vitamin D dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun.
11. Rutin berolahraga
Aktivitas fisik terbukti mendukung kesehatan otak. Pada orang dewasa dengan gangguan kognitif ringan, olahraga dapat meningkatkan fungsi berpikir.
Olahraga yang dilakukan di lingkungan dinamis, seperti bermain futsal, basket, atau badminton, bahkan dinilai memberikan efek lebih besar.
Berolahraga secara rutin di usia pertengahan juga dapat menurunkan risiko demensia di masa tua.