ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Menghadapi depresi bukanlah hal mudah. Kondisi ini bisa memengaruhi hampir semua aspek kehidupan, mulai dari pola makan, kualitas tidur, energi, hingga cara kita memandang diri sendiri.
Bagi banyak orang, salah satu perubahan yang sering terjadi saat depresi adalah naiknya berat badan.
Perubahan ini kerap menimbulkan rasa cemas, malu, atau bahkan bersalah.
Namun, penting untuk diingat bahwa kenaikan berat badan saat depresi bukanlah tanda kegagalan.
Itu adalah bagian alami dari cara tubuh dan pikiran beradaptasi untuk bertahan dan menenangkan diri di masa sulit.
Berikut penjelasan tentang mengapa kenaikan berat badan bisa terjadi selama depresi, beserta tips lembut untuk membantu Anda merawat diri tanpa tekanan dan rasa bersalah.
1. Makan untuk Kenyamanan Emosional
Saat emosi terasa berat, makanan sering menjadi pelarian yang memberi rasa tenang sesaat.
Makanan manis, gurih, atau berlemak bisa memunculkan sensasi nyaman dan aman. Ini adalah bentuk coping mechanism yang wajar dan manusiawi.
Namun, bila terjadi terus-menerus, kebiasaan ini dapat mengubah pola makan dan berdampak pada berat badan.
Tips untuk merawat diri:
Amati tanpa menghakimi. Cobalah menulis jurnal tentang kapan dan mengapa Anda makan untuk merasa nyaman. Apakah ada emosi tertentu yang memicu?
Temukan sumber kenyamanan lain. Misalnya mendengarkan musik, mandi air hangat, menggambar, atau beristirahat di tempat tenang.