Selain itu, beberapa layanan paylater memiliki sistem denda dan bunga yang bisa meningkat drastis jika pembayaran tertunda.
Baca Juga: Biar Tetap Aman Saat Musim Hujan Datang, Ini 6 Cek Rutin Mobil yang Wajib Dilakukan
Bagi Gen Z yang baru mulai bekerja, hal ini dapat mengacaukan cash flow dan mengurangi kemampuan mereka untuk menabung, berinvestasi, atau memenuhi kebutuhan penting lainnya.
Lebih buruk lagi, keterlambatan yang sering terjadi dapat memengaruhi skor kredit mereka di masa depan, yang pada akhirnya menyulitkan saat ingin mengajukan pinjaman besar seperti KPR atau kredit kendaraan.
Meski demikian, paylater bukanlah musuh. Jika digunakan dengan bijak, layanan ini bisa membantu Gen Z mengelola pengeluaran dalam jangka pendek, terutama ketika digunakan untuk kebutuhan penting dan bukan hanya keinginan sesaat.
Kuncinya adalah memahami kapasitas keuangan pribadi, menghitung kemampuan membayar setiap bulan, serta memastikan transaksi tetap berada dalam batas wajar.
Baca Juga: Menikmati Pesona Pantai Sawarna Banten, Surga Tersembunyi yang Wajib Masuk Bucket List Liburanmu
Fenomena paylater yang sedang booming ini menunjukkan satu hal penting bahwa literasi keuangan menjadi semakin krusial bagi generasi muda.
Memahami cara kerja utang, menghitung anggaran, dan mengendalikan gaya hidup konsumtif adalah keterampilan esensial agar Gen Z tidak hanya melek teknologi, tetapi juga cerdas secara finansial.***(LL)
Artikel Terkait
Empati Digital, Cara Gen Z Mengubah Kepedulian Jadi Gaya Hidup
Dampak FOMO bagi Keseharian Gen Z dan Cara Mengatasinya
5 Cara Bijak Orang Tua Gen Z saat Anak Mengalami Bullying
Tips Efektif Atasi Kulit Wajah Berminyak yang Banyak Dialami Gen Z
Bukan dari Koran atau TV, Begini Revolusi Cara Gen Z Mengonsumsi Berita