ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Gen Z tumbuh di era digital yang serba cepat, penuh konektivitas, dan juga tekanan sosial yang tidak sedikit.
Media sosial memberi ruang besar untuk berekspresi, tapi di sisi lain juga menciptakan kebutuhan akan pengakuan, likes, views, dan comments sering kali dijadikan tolok ukur kebahagiaan.
Namun, semakin banyak anak muda yang mulai sadar bahwa kebahagiaan sejati datang bukan dari validasi orang lain, melainkan dari kemampuan mencintai diri sendiri secara tulus.
Mencintai diri sendiri bagi Gen Z bukan berarti bersikap egois atau menutup diri dari kritik, tapi belajar menerima diri apa adanya, termasuk kekurangan dan kegagalannya.
Baca Juga: Teladani Semangat Juang, Presiden Prabowo Tetapkan Sepuluh Tokoh sebagai Pahlawan Nasional 2025
Mereka mulai menyadari bahwa tidak semua hal harus terlihat sempurna di depan kamera atau dunia maya.
Ada nilai lebih besar dalam keaslian dan keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata.
Salah satu cara Gen Z belajar mencintai diri sendiri adalah dengan mempraktikkan self-awareness.
Mereka banyak menggunakan jurnal, aplikasi mindfulness, atau sekadar mengambil waktu me time untuk mengenal diri lebih dalam.
Aktivitas sederhana seperti menulis perasaan, berolahraga ringan, atau berjalan sendiri bisa menjadi bentuk penghargaan terhadap diri.
Baca Juga: Benarkah Kentut Bisa Menyebabkan Mata Merah? Ini Faktanya!
Selain itu, Gen Z juga belajar bahwa self-love tidak selalu berarti merasa bahagia terus-menerus.
Ada kalanya mereka merasa lelah, gagal, atau tidak produktif, dan itu wajar. Menerima kondisi tersebut tanpa menghakimi diri sendiri adalah bagian penting dari proses mencintai diri.
Menariknya, media sosial yang dulu dianggap sumber tekanan kini juga dimanfaatkan Gen Z untuk berbagi pesan positif.
Artikel Terkait
Tren Home Cafe ala Gen Z, Dari Dapur Sendiri Jadi Tempat Nongkrong Estetik
Pola Tidur Anak Berantakan? Ini Cara Orang Tua Gen Z Mengatasinya
Ketika Gen Z Bersuara, Media Sosial Jadi Senjata Politik Baru
Pentingnya Me Time bagi Orang Tua Gen Z agar Terhindar dari Burnout
Lelah dengan Dunia Maya? Inilah Mengapa Digital Detox Jadi Tren Baru di Kalangan Gen Z