Baca Juga: Polri Bongkar 36 Titik Tambang Ilegal di Gunung Merapi, Kerugian Capai Rp3 Triliun
Siapa yang Paling Rentan?
Dampak gelombang panas paling dirasakan oleh kelompok yang sering beraktivitas di luar ruangan, seperti pekerja lapangan, petani, dan masyarakat di daerah pedesaan yang belum memiliki akses ke pendingin ruangan.
Paparan panas yang berulang tanpa waktu pemulihan cukup dapat menyebabkan stres termal kronis dan mempercepat penuaan organ.
Selain itu, kelompok rentan seperti lansia, penderita diabetes, obesitas, penyakit jantung, asma, serta ibu hamil juga memiliki kemampuan terbatas untuk menyesuaikan diri terhadap panas ekstrem.
Kondisi medis tertentu membuat tubuh mereka kesulitan mendinginkan diri, meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan panas, bahkan kematian mendadak.
Baca Juga: Presiden Prabowo Luncurkan Kereta Khusus Petani dan Pedagang, Angkutan Gratis untuk Barang Dagangan
Langkah Perlindungan Diri di Era Gelombang Panas
Para ahli merekomendasikan sejumlah langkah sederhana namun vital untuk melindungi diri dari dampak panas ekstrem:
Tetap berada di dalam ruangan saat suhu mencapai puncaknya.
Gunakan pakaian longgar, berbahan ringan, dan berwarna terang.
Minum cukup air untuk menjaga hidrasi.
Hindari aktivitas fisik berat di siang hari.
Namun bagi pekerja yang tak bisa menghindari paparan panas, solusi jangka panjang berupa kebijakan kesehatan kerja dan akses terhadap fasilitas pendingin menjadi sangat penting.
Pemerintah dan perusahaan perlu berperan aktif dalam menyediakan lingkungan kerja yang aman dari bahaya gelombang panas.
Artikel Terkait
Bebas Nyeri Lambung! Ini 5 Rekomendasi Roti yang Ramah untuk Penderita GERD
Bukan Asal Minum! Ini Panduan Aman Konsumsi Cuka Apel bagi Penderita Asam Lambung
Bolehkah Minum Obat Cacing Tanpa Resep Dokter? Simak Penjelasan Ahlinya
7 Kondisi Medis yang Sebaiknya Menghindari Konsumsi Sukun, Ini Alasannya
Tak Sekadar Lezat, Ini Deretan Manfaat Keju Edam bagi Kesehatan Tubuh