Senin, 22 Desember 2025

Tidur Kurang dari 8 Jam? Begini Dampaknya pada Tekanan Darah dan Jantungmu

Photo Author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 12:00 WIB
Ilustrasi. Tidur kurang dari 8 jam dapat menaikkan tekanan darah dan meningkatkan risiko hipertensi. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Tidur kurang dari 8 jam dapat menaikkan tekanan darah dan meningkatkan risiko hipertensi. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Banyak orang menganggap tidur sebentar tak jadi masalah, apalagi jika merasa tubuh masih bisa beraktivitas seperti biasa keesokan harinya. 

Padahal, kebiasaan tidur kurang dari delapan jam setiap malam bisa menjadi bom waktu bagi kesehatan tubuh, terutama bagi tekanan darah dan jantung. 

Di balik rutinitas begadang atau tidur larut, ada proses biologis penting yang terganggu, dan efeknya bisa sangat serius jika terjadi terus-menerus.

Tidur adalah waktu bagi tubuh untuk beristirahat dan memperbaiki diri setelah seharian bekerja keras. 

Dalam fase ini, sistem tubuh menjalankan banyak proses vital, seperti memperbaiki jaringan, menyeimbangkan hormon, membuang limbah sel, hingga memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: The Tartan Army Menggila! Skotlandia Comeback Spektakuler Bungkam Yunani

Namun, ketika waktu tidur tidak mencukupi, semua fungsi pemulihan tersebut terganggu, termasuk mekanisme alami tubuh dalam menurunkan tekanan darah di malam hari.

Biasanya, saat tidur, tekanan darah seseorang akan menurun sekitar 10–20 persen dalam fenomena yang disebut nocturnal dipping.

Penurunan ini memberi kesempatan bagi jantung dan pembuluh darah untuk beristirahat, mengurangi tekanan pada sistem kardiovaskular.

Namun, bagi mereka yang sering tidur kurang dari delapan jam, mekanisme dipping ini tidak berjalan optimal.

Akibatnya, tekanan darah tetap tinggi sepanjang malam, dan dalam jangka panjang, kondisi ini dapat berkembang menjadi hipertensi kronis.

Baca Juga: Keempat Kalinya Tersandung Narkoba, Ammar Zoni Kini Diduga Jadi Pengendali dari Penjara

Menurut sejumlah penelitian medis, gangguan tidur dapat memicu lonjakan hormon stres seperti kortisol dan norepinefrin.

Kedua hormon ini menyebabkan pembuluh darah menyempit dan jantung bekerja lebih keras, sehingga tekanan darah meningkat.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: TBNews

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X