Senin, 22 Desember 2025

Sering Terbangun Dini Hari dan Sulit Tidur Lagi? Kenali Gejala Late Insomnia

Photo Author
- Kamis, 9 Oktober 2025 | 16:00 WIB
Ilustrasi. Gangguan tidur late insomnia membuat seseorang sering terbangun dini hari dan sulit tidur kembali. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Gangguan tidur late insomnia membuat seseorang sering terbangun dini hari dan sulit tidur kembali. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Pernahkah kamu mengalami tidur nyenyak di malam hari, lalu tiba-tiba terbangun sekitar pukul tiga atau empat dini hari dan sulit memejamkan mata kembali? 

Banyak orang mengira hal itu sekadar kebetulan atau tanda kelelahan, padahal kondisi tersebut dikenal sebagai late insomnia.

Late Insomnia merupakan salah satu bentuk gangguan tidur yang cukup umum terjadi, terutama seiring bertambahnya usia atau karena faktor hormonal dan psikologis. 

Meski sering dianggap sepele, kebiasaan terbangun lebih awal tanpa bisa tidur kembali dapat berdampak pada energi, konsentrasi, hingga kesehatan mental.

Baca Juga: Liburan Sejuk di Tengah Alam, Menikmati Keindahan dan Edukasi di Dairyland Riverside Puncak

Menurut dokter spesialis tidur Angela Holliday-Bell, late insomnia terjadi ketika seseorang bangun jauh lebih awal dari jam bangun yang diinginkan dan tidak bisa kembali tidur meski tubuh masih terasa lelah.

Gangguan ini bukan diagnosis medis resmi, namun ahli saraf tidur Meredith Broderick menjelaskan bahwa kondisi ini ditandai dengan terbangun spontan sekitar 1,5 hingga 2 jam lebih awal dari biasanya.

Bila hal tersebut terjadi sedikitnya tiga kali seminggu selama tiga bulan berturut-turut, maka bisa dikategorikan sebagai late insomnia.

Berikut beberapa penyebab umum yang dapat membuat seseorang mengalami late insomnia:

1. Perubahan Ritme Sirkadian Seiring Usia

Seiring bertambahnya usia, tubuh manusia mengalami perubahan alami pada ritme sirkadian, jam biologis yang mengatur siklus tidur dan bangun.

Akibatnya, seseorang bisa merasa mengantuk lebih awal di malam hari dan terbangun lebih cepat di pagi hari.

Selain itu, produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur tidur juga menurun seiring bertambahnya usia.

Penurunan ini menyebabkan kualitas tidur menurun dan tubuh lebih mudah terbangun di tengah malam.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: TBNews

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X