Berapa Lama Waktu Ideal untuk Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasan Lengkapnya

2. Thermic Effect of Food (TEF): energi yang dibutuhkan untuk mencerna dan menyerap makanan.

3. Non-Resting Energy Expenditure (NREE): kalori yang terbakar saat beraktivitas, termasuk olahraga (Exercise Activity Thermogenesis/EAT) dan aktivitas sehari-hari seperti berjalan, membersihkan rumah, atau berkebun (Non-Exercise Activity Thermogenesis/NEAT).

Kombinasi ketiga faktor inilah yang menentukan berapa banyak energi yang dikeluarkan tubuh setiap hari.

Baca Juga: Sehari Usai Disindir Menkeu Purbaya, Kilang Dumai Pertamina Kembali Dilalap Api

Faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Turun Berat Badan

Kecepatan penurunan berat badan tidak sama pada setiap orang. Beberapa faktor yang ikut berperan antara lain:

Tahap awal perjalanan: biasanya berat badan lebih cepat turun di minggu-minggu awal, lalu bisa melambat akibat adaptasi metabolisme.

Jenis kelamin: pria umumnya memiliki massa otot lebih banyak sehingga membakar kalori lebih banyak dibanding wanita.

Usia: semakin tua, metabolisme cenderung melambat karena massa otot berkurang.

Berat badan awal: semakin besar berat badan, biasanya penurunan awal lebih cepat terlihat.

Defisit kalori: semakin besar pengurangan kalori, semakin cepat berat badan turun. Namun, terlalu ekstrem bisa berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi.

Faktor lain: genetika, kualitas tidur, penggunaan obat-obatan tertentu, hingga kondisi medis (seperti hipotiroidisme atau stres kronis) juga bisa memengaruhi laju penurunan berat badan.

Baca Juga: RSUD Pademangan Buka Peluang Kerja untuk Tenaga Kesehatan Profesional, Segera Daftar Sebelum Tutup

Diet Mana yang Paling Efektif?

Tidak ada satu pola diet yang benar-benar terbaik untuk semua orang. Penelitian menunjukkan hampir semua diet bisa berhasil selama menjaga defisit kalori dan tetap memenuhi kebutuhan gizi. Prinsip utamanya adalah: