Senin, 22 Desember 2025

Sehari Usai Disindir Menkeu Purbaya, Kilang Dumai Pertamina Kembali Dilalap Api

Photo Author
- Kamis, 2 Oktober 2025 | 14:29 WIB
Sehari setelah sindiran Menkeu Purbaya, Kilang Dumai Pertamina kembali terbakar dan bikin sorotan publik makin tajam. (Foto: Instagram @fakta.indo)
Sehari setelah sindiran Menkeu Purbaya, Kilang Dumai Pertamina kembali terbakar dan bikin sorotan publik makin tajam. (Foto: Instagram @fakta.indo)

ESENSI.TV, RIAU - Industri energi tanah air kembali diguncang kabar kurang menyenangkan. Kilang minyak Dumai milik Pertamina dilaporkan terbakar pada Rabu malam, 1 Oktober 2025. 

Peristiwa ini sontak menambah kekhawatiran publik, sebab kilang tersebut memegang peran vital dalam penyediaan energi nasional. 

Berdasarkan catatan, fasilitas ini mampu memasok sekitar 16% kebutuhan energi dalam negeri. 

Sayangnya, insiden kebakaran di kilang strategis tersebut bukan kali pertama terjadi, karena pada 1 April 2023 lalu, lokasi yang sama juga sempat dilalap api.

Baca Juga: RSUD Pademangan Buka Peluang Kerja untuk Tenaga Kesehatan Profesional, Segera Daftar Sebelum Tutup

Area Manager Pertamina Dumai, Agustiawan, mengonfirmasi bahwa penyebab kebakaran terbaru ini masih dalam penyelidikan. 

Meski demikian, kebakaran yang berulang menimbulkan tanda tanya besar mengenai standar keamanan, pengelolaan aset, hingga kesiapan mitigasi di fasilitas energi utama milik negara tersebut.

Yang menarik, insiden kali ini terjadi hanya sehari setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melontarkan kritik tajam terhadap Pertamina dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI. 

Purbaya menilai perusahaan energi plat merah tersebut terlalu lamban dalam membangun kilang baru, sehingga berdampak langsung pada melonjaknya impor bahan bakar minyak (BBM). 

Baca Juga: RSUD Pademangan Buka Peluang Kerja untuk Tenaga Kesehatan Profesional, Segera Daftar Sebelum Tutup

Imbasnya, beban subsidi energi membengkak, dan tekanan terhadap neraca perdagangan kian berat.

Dalam pernyataannya, Purbaya bahkan menyebut ada kecenderungan "malas-malesan" dari Pertamina dalam merealisasikan proyek-proyek besar. 

Ia mengingat kembali pengalamannya saat masih bertugas di Kemenko Maritim dan Investasi, di mana ia sempat mengusulkan pembangunan tujuh kilang baru dalam jangka waktu lima tahun. 

Namun, rekomendasi tersebut ditolak dengan alasan kapasitas produksi sudah berlebih (over capacity).

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: instagram @fakta.indo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X