Senin, 22 Desember 2025

Jangan Tertukar! Ini Perbedaan Gejala Hipoglikemia dan Hiperglikemia yang Harus Segera Dikenali

Photo Author
- Minggu, 20 Juli 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi. Kenali perbedaan hipoglikemia dan hiperglikemia untuk cegah komplikasi serius akibat lonjakan atau penurunan gula darah.(Foto: Freepik)
Ilustrasi. Kenali perbedaan hipoglikemia dan hiperglikemia untuk cegah komplikasi serius akibat lonjakan atau penurunan gula darah.(Foto: Freepik)

4. Tanda Fisik yang Berlawanan

Pada hipoglikemia, tubuh menunjukkan reaksi “panik” seperti berkeringat dingin, tangan gemetar, dan detak jantung tidak stabil.

Sebaliknya, hiperglikemia menampilkan tanda “kekeringan” seperti mulut kering, dehidrasi, dan rasa kantuk yang berkepanjangan.

Warna urin juga bisa menjadi petunjuk: pada hiperglikemia, urin cenderung lebih pekat dan jumlahnya banyak.

Sedangkan pada hipoglikemia, penderita justru tidak buang air sama sekali karena tubuh dalam kondisi darurat energi.

Perbedaan ini menjadi indikator penting untuk membedakan dua kondisi saat tidak ada alat cek gula darah di tangan.

Baca Juga: Tambah Amunisi Lini Serang Musim Depan, Arsenal Resmi Gaet Noni Madueke dari Chelsea

5. Penanganan Awal yang Sangat Berbeda

Hipoglikemia membutuhkan penanganan cepat dengan konsumsi gula sederhana seperti madu, permen, atau minuman manis.

Setelah gejala membaik, disarankan makan berat dalam waktu 30 menit untuk menjaga kadar gula tetap stabil.

Sebaliknya, hiperglikemia tidak boleh ditangani dengan makanan—justru harus mengurangi asupan karbohidrat dan memperbanyak air putih.

Jika kadar gula sangat tinggi, penderita mungkin membutuhkan suntikan insulin atau penyesuaian obat diabetes sesuai anjuran medis.

Menangani hipoglikemia dengan cara hiperglikemia (dan sebaliknya) bisa memperparah kondisi dan meningkatkan risiko komplikasi serius.

Baca Juga: Dukung Belanja Negara yang Efisien, Misbakhun Pastikan Komisi XI DPR RI Setujui Pagu RAPBN 2026 dengan Cermat

Membedakan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia dengan tepat adalah kunci utama dalam menghindari krisis gula darah yang membahayakan.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X