Jangan Tertukar! Ini Perbedaan Gejala Hipoglikemia dan Hiperglikemia yang Harus Segera Dikenali

Baca Juga: Mesin Bisa Overheat! Inilah Fungsi Air Radiator Mobil dan Pentingnya Ganti Secara Berkala

2. Hiperglikemia: Saat Gula Darah Terlalu Tinggi

Hiperglikemia terjadi saat kadar gula darah melebihi 180 mg/dL, biasanya terjadi secara bertahap dan berlangsung cukup lama tanpa disadari.

Gejala utamanya meliputi sering buang air kecil, rasa haus berlebihan, mulut kering, dan rasa lelah meski tidak banyak beraktivitas.

Penderita juga dapat mengalami penglihatan kabur, sakit kepala, luka sulit sembuh, serta infeksi berulang pada kulit atau saluran kemih.

Jika berlangsung terus-menerus, hiperglikemia bisa memicu komplikasi jangka panjang seperti kerusakan saraf, ginjal, dan pembuluh darah.

Kondisi ini biasanya dipicu oleh pola makan tinggi gula, stres, infeksi, atau dosis obat yang kurang efektif.

Baca Juga: Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Penjara, Hakim Nyatakan Tak Nikmati Hasil Kejahatan

3. Waktu Muncul dan Kecepatan Gejala

Gejala hipoglikemia cenderung muncul mendadak dan berkembang cepat, sehingga membutuhkan respons segera agar tidak berakibat fatal.

Sebaliknya, hiperglikemia berkembang secara perlahan dan sering tidak disadari hingga terjadi gangguan pada organ tubuh tertentu.

Kondisi hipoglikemia biasanya bisa membaik dalam hitungan menit jika segera diberikan asupan gula seperti permen atau jus buah.

Sementara itu, hiperglikemia membutuhkan pengaturan makan, olahraga, dan kadang tambahan obat untuk menstabilkan kadar gula darah.

Oleh karena itu, mengenali waktu dan laju kemunculan gejala sangat membantu dalam menentukan jenis krisis yang sedang terjadi.

Baca Juga: Lowongan Multimedia Officer di PT Kliring Berjangka Indonesia, Cek Syarat dan Batas Lamarannya