Senin, 22 Desember 2025

Jangan Tertukar! Ini Perbedaan Gejala Hipoglikemia dan Hiperglikemia yang Harus Segera Dikenali

Photo Author
- Minggu, 20 Juli 2025 | 11:00 WIB
Ilustrasi. Kenali perbedaan hipoglikemia dan hiperglikemia untuk cegah komplikasi serius akibat lonjakan atau penurunan gula darah.(Foto: Freepik)
Ilustrasi. Kenali perbedaan hipoglikemia dan hiperglikemia untuk cegah komplikasi serius akibat lonjakan atau penurunan gula darah.(Foto: Freepik)

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Gula darah yang tidak stabil bisa menyebabkan dua kondisi ekstrem yang berbahaya, yaitu hipoglikemia dan hiperglikemia.

Keduanya sama-sama berkaitan dengan kadar glukosa dalam tubuh, namun memiliki dampak dan gejala yang sangat berbeda.

Mengenali perbedaan gejala sejak dini sangat penting agar langkah pertolongan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran.

Kesalahan dalam memahami gejala bisa membuat penderita salah mengambil tindakan, yang berpotensi memperburuk kondisi tubuh.

Baik hipoglikemia maupun hiperglikemia sama-sama bisa menyebabkan komplikasi serius bila dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan.

Berikut penjelasan tentang perbedaan gejala hipoglikemia dan hiperglikemia yang wajib dikenali oleh penderita diabetes maupun orang sehat.

Baca Juga: Badai Wipha Hantam Vietnam, Kapal Wisata di Teluk Halong Terbalik, 27 Orang Tewas

Perbedaan Gejala Hipoglikemia dan Hiperglikemia yang Wajib Dikenali

1. Hipoglikemia: Saat Gula Darah Terlalu Rendah

Hipoglikemia terjadi saat kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dL, kondisi ini bisa muncul mendadak dan sangat mengganggu aktivitas.

Gejala awal yang sering muncul antara lain gemetar, berkeringat dingin, jantung berdebar, dan rasa lapar berlebihan secara tiba-tiba.

Penderita juga bisa merasa pusing, sulit konsentrasi, pandangan kabur, bahkan mengalami perubahan suasana hati seperti mudah marah atau cemas.

Jika tidak segera ditangani, gejala bisa memburuk menjadi lemas ekstrem, kehilangan kesadaran, kejang, atau bahkan koma.

Hipoglikemia sering disebabkan karena terlambat makan, olahraga berlebihan, atau penggunaan obat diabetes yang tidak sesuai dosis.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X