2. Tampilkan Karya Terbaik dengan Deskripsi Detail
Jangan hanya menampilkan banyak karya tanpa penjelasan. Pilih karya terbaik yang mewakili skill utama.
Berikan deskripsi lengkap, termasuk tantangan proyek, solusi yang diberikan, dan hasil akhir yang dicapai.
Penjelasan detail membantu klien memahami proses kerja dan nilai tambah dari freelancer tersebut.
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti tanpa terlalu teknis agar semua kalangan klien bisa memahami.
Foto atau tangkapan layar kualitas tinggi juga penting untuk memperkuat impresi visual.
3. Tambahkan Testimoni dan Bukti Keberhasilan
Testimoni dari klien sebelumnya adalah alat persuasi yang sangat kuat dalam portofolio.
Sertakan komentar positif yang menjelaskan pengalaman bekerja dengan freelancer dan hasil yang memuaskan.
Jika memungkinkan, lampirkan data kuantitatif seperti peningkatan penjualan atau engagement yang diraih.
Testimoni ini membangun kepercayaan dan menunjukkan profesionalisme.
Kalau belum ada klien sebelumnya, bisa mulai dengan proyek sukarela atau karya pribadi sebagai portofolio awal.
Baca Juga: Menjelajah Keindahan Nusa Lembongan, Surga Kecil di Tenggara Bali
4. Tampilkan Profil Singkat dan Personal Branding yang Kuat
Artikel Terkait
10 Cara Cerdas Gen Z Menemukan Arah Hidup dan Passion yang Sesungguhnya
Agar Tidak Overthinking Seharian, Ini 10 Kebiasaan Pagi Simpel Favorit Gen Z
Gen Z Wajib Punya! 10 Mental Kuat agar Bisnis Bertahan dan Berkembang
5 Tips Menyusun CV Kreatif yang Bikin Gen Z Makin Stand Out di Dunia Kerja
Cara Mengatur Waktu Belajar dan Kerja ala Gen Z yang Super Sibuk tapi Tetap Produktif dan Waras