internasional

Teheran di Ambang Kehabisan Air, Krisis Terburuk Iran dalam Beberapa Dekade

Kamis, 13 November 2025 | 15:24 WIB
Ilustrasi. Kekeringan ekstrem membuat Teheran terancam kering total. (Foto: Freepik)

Pemerintah sendiri mengakui bahwa kombinasi dari kebijakan keliru masa lalu, perubahan iklim, dan konsumsi berlebihan menjadi penyebab utama. 

Namun bagi masyarakat yang sudah lelah menghadapi kesulitan ekonomi akibat sanksi internasional, alasan itu tidak cukup. 

Baca Juga: 5 Cara Bijak Orang Tua Gen Z saat Anak Mengalami Bullying

“Satu hari tidak ada air, besok listrik mati. Kami bahkan tidak punya cukup uang untuk hidup,” keluh Shahla, seorang guru di Teheran.

Di berbagai wilayah Teheran, tekanan air sudah mulai dikurangi secara terencana. Banyak rumah tangga kini hanya mendapatkan air pada malam hari. 

“Air mati jam 10 malam dan baru mengalir lagi jam 6 pagi,” kata Mahnaz, ibu dua anak di kawasan timur Teheran. 

Tanpa pompa dan tangki cadangan, keluarga seperti Mahnaz terpaksa mengandalkan air botolan untuk kebutuhan dasar.

Meski perusahaan air nasional menolak menyebut situasi ini sebagai rasioning resmi, mereka mengakui bahwa tekanan air di beberapa distrik bisa turun hingga nol. 

Pemerintah pun menyerukan warga untuk menghemat air dan memasang tangki penyimpanan, langkah yang terasa seperti tindakan darurat, bukan solusi jangka panjang.

Baca Juga: Tips Hidup Sehat untuk Mengontrol dan Menurunkan Gula Darah

Waduk Menyusut, Ibu Kota Terancam Kering

Teheran bergantung sepenuhnya pada lima waduk utama yang menerima aliran air dari sungai di luar kota.

Namun volume air di waduk-waduk itu kini hanya setengah dari kapasitas normal.

Menurut pejabat setempat, Bendungan Amir Kabir yang dahulu menjadi tumpuan utama kini tinggal menampung 14 juta meter kubik air, hanya 8% dari kapasitasnya. 

Jika konsumsi tetap seperti sekarang, Teheran bisa kehabisan air dalam dua minggu.

Halaman:

Tags

Terkini