Senin, 22 Desember 2025

Donald Trump Ancam Tarif 100 Persen untuk BRICS, Tekanan Baru pada Dominasi Dolar AS

Photo Author
- Senin, 2 Desember 2024 | 10:00 WIB
Para pemimpin negara anggota BRICS  (Instagram @brics_10)
Para pemimpin negara anggota BRICS (Instagram @brics_10)

ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Niat Indonesia untuk bergabung dengan BRICS semakin menjadi perhatian, terlebih setelah Presiden Amerika Serikat ke-47, Donald John Trump, mengeluarkan ancaman serius terhadap negara-negara anggota blok tersebut. 

BRICS, yang kini semakin solid dengan anggota baru seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Iran, dianggap Trump sebagai ancaman langsung terhadap dominasi dolar AS dalam perdagangan global.  

Dalam pernyataannya melalui media sosial Truth Social, Trump mengkritik keras langkah BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS. 

Baca Juga: Ribuan Personel Gabungan Siap Amankan Reuni Akbar 212 di Monas

“Zaman di mana kita hanya berdiam diri melihat upaya negara-negara BRICS menjauh dari dolar telah berakhir,” tegasnya.  

Trump menuntut komitmen dari anggota BRICS untuk tidak menciptakan mata uang baru atau mendukung alternatif yang dapat menggantikan dolar AS. 

"Jika mereka melanjutkan rencana ini, konsekuensinya jelas, tarif 100 persen akan diberlakukan, dan mereka harus melupakan akses ke pasar ekonomi AS yang luar biasa," tambahnya.  

Ancaman tersebut bukan hanya peringatan kosong. Trump menyatakan bahwa setiap negara yang mencoba menggantikan dolar dalam perdagangan internasional akan menghadapi isolasi dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Remaja 14 Tahun Diduga Menghilangkan Nyawa Ayah dan Nenek di Jakarta Selatan, Polisi Dalami Motif dan Tes Urine

"Menggantikan dolar berarti mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika," ujarnya dengan nada tegas.  

Langkah-langkah BRICS, yang mulai berdiri pada 2006, menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan sistem keuangan global yang lebih seimbang. 

Dengan ketua bergilir Rusia pada 2024, blok ini terus memperluas pengaruhnya, termasuk dengan mengintegrasikan negara-negara baru seperti Mesir, Ethiopia, dan Iran.  

Para analis melihat upaya BRICS ini sebagai respons terhadap dominasi dolar AS yang dianggap terlalu mendikte perdagangan internasional. 

Baca Juga: Terkait Polisi Tembak Siswa SMKN 4 hingga Tewas, DPR Desak Evaluasi Kapolrestabes Semarang  

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: TBNews

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X