ESENSI.TV, NASIONAL - Menteri Luar Negeri baru Indonesia, Sugiono, memulai debutnya di panggung internasional hanya dalam hitungan jam setelah dilantik.
Langkah ini menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam dinamika global, di mana Sugiono langsung bertolak ke Kazan, Rusia, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus 2024.
Kehadirannya dalam pertemuan tersebut tidak hanya mewakili kepentingan Indonesia, tetapi juga membawa pesan kuat tentang pentingnya kerja sama internasional, khususnya di antara negara-negara berkembang.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Strategi Restrukturisasi Anggaran untuk Mendukung Visi Pemerintah Baru
Menlu Sugiono berangkat ke Rusia atas tugas khusus dari Presiden RI, Prabowo Subianto, sebagai utusan resmi untuk mewakili Indonesia di forum tersebut.
Ini menjadi kunjungan luar negeri pertama Sugiono sebagai Menteri Luar Negeri sejak pelantikannya, yang menunjukkan betapa cepatnya ia mengambil langkah dalam tugas diplomatik.
Kunjungan ini sekaligus memperkuat komitmen Indonesia untuk terus aktif berpartisipasi dalam forum-forum internasional serta memperluas hubungan dengan berbagai negara, termasuk anggota BRICS.
Baca Juga: Strategi Besar Prabowo Terungkap: Apa yang Dibahas di Sidang Kabinet Perdana?
BRICS merupakan organisasi kerja sama internasional yang dibentuk oleh Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, dan kini telah berkembang dengan penambahan beberapa negara lain, seperti Uni Emirat Arab, Iran, Mesir, dan Ethiopia.
Dengan demikian, keanggotaan BRICS kini terdiri dari sembilan negara.
Dalam KTT BRICS Plus tahun ini, Presidensi Rusia mengundang berbagai negara non-anggota BRICS serta organisasi internasional, seperti Commonwealth of Independent States (CIS), Shanghai Cooperation Organization (SCO), dan Eurasian Economic Commission (EEC), untuk berpartisipasi dalam diskusi mengenai isu-isu global.
Tema yang diangkat pada KTT kali ini adalah “BRICS and Global South: Joint Building of a Better World,” yang menekankan pentingnya kerja sama antar negara-negara berkembang dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih inklusif dan adil.
Sugiono diperkirakan akan menyampaikan pandangan Indonesia tentang pentingnya menjaga perdamaian global dan menyerukan agar negara-negara berkembang serta kawasan Global South meningkatkan solidaritas dan perannya dalam tatanan dunia baru.
Artikel Terkait
Indonesia Bawa 3 Pesan Penting di Pertemuan Menlu D-8
Menlu Retno: Masa Depan ASEAN Cerah Saat Menghormati HAM
Tanggapi Penunjukan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Baru Hamas, Menlu Retno: Indonesia Fokus pada Upaya Perdamaian
Menlu Retno Marsudi: 926 WNI Dievakuasi dari Sudan di Tengah Perang Saudara
Menlu Retno Marsudi Soroti Pentingnya Investasi Energi Bersih untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di IISF