Senin, 22 Desember 2025

Indonesia Tegaskan Keinginan Bergabung dan Serukan Perdamaian Global di KTT BRICS Plus

Photo Author
- Jumat, 25 Oktober 2024 | 09:49 WIB
Melalui Menlu Sugiono, Indonesia sampaikan keinginan untuk bergabung dalam BRICS dalam pertemuan KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia (kemlu.go.id)
Melalui Menlu Sugiono, Indonesia sampaikan keinginan untuk bergabung dalam BRICS dalam pertemuan KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia (kemlu.go.id)

ESENSI.TV, NASIONAL - Dalam pertemuan tingkat tinggi BRICS Plus di Kazan, Rusia, Indonesia secara resmi menyampaikan niatnya untuk bergabung dengan kelompok ekonomi yang berpengaruh ini. 

KTT BRICS Plus, yang berlangsung pada 23-24 Oktober 2024, menjadi momentum penting bagi Indonesia dalam memulai proses keanggotaan di BRICS. 

Dengan langkah ini, Indonesia membuka babak baru dalam kebijakan luar negerinya, memperkuat perannya di panggung global sebagai bagian dari aliansi negara berkembang yang semakin kuat.

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, yang hadir sebagai Utusan Khusus Presiden, menyampaikan pesan penting dari Presiden Indonesia. 

Baca Juga: Indonesia Jajaki Kerja Sama dengan New Development Bank di KTT BRICS Plus

Dalam pidatonya, ia menyoroti penolakan Indonesia terhadap penjajahan dan penindasan. 

Sugiono dengan tegas mengungkapkan bahwa Indonesia tak bisa berpangku tangan saat terjadi kekejaman di Palestina dan Lebanon. 

"Indonesia tidak akan tinggal diam sementara kekejaman ini terus berlangsung tanpa ada tindakan tegas dari dunia internasional," ujar Menlu Sugiono. 

Ia menyerukan gencatan senjata, penghormatan terhadap hukum internasional, serta dukungan yang berkelanjutan untuk pemulihan Gaza sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat yang terdampak.

Baca Juga: Mahkamah Agung Anulir Vonis Bebas Ronald Tannur, Jatuhkan Hukuman 5 Tahun Penjara  

Lebih jauh, Sugiono juga memaparkan serangkaian langkah konkret yang diusulkan Indonesia untuk memperkuat kerja sama di antara negara-negara anggota BRICS serta mempererat solidaritas di Global South. 

Salah satu langkah utama adalah menekankan hak atas pembangunan berkelanjutan bagi negara berkembang.

Sugiono menegaskan bahwa negara-negara maju harus memenuhi komitmen mereka dalam memberikan ruang kebijakan yang lebih luas kepada negara-negara berkembang untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut.

Selanjutnya, Sugiono juga menyerukan pentingnya reformasi sistem multilateral.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: kemlu.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X