Senin, 22 Desember 2025

Terkait Polisi Tembak Siswa SMKN 4 hingga Tewas, DPR Desak Evaluasi Kapolrestabes Semarang  

Photo Author
- Sabtu, 30 November 2024 | 17:00 WIB
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dalam Konferensi Pers Pimpinan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta. (dpr.go.id)
Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman dalam Konferensi Pers Pimpinan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta. (dpr.go.id)

ESENSI.TV, JAKARTA - Insiden tragis kembali terjadi di Semarang. Seorang siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO (17) tewas setelah diduga ditembak oleh anggota Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang, Aipda R, pada Minggu, 24 November 2024 dini hari.

Peristiwa yang menewaskan satu orang dan melukai tujuh lainnya ini memicu kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk DPR RI.  

Menurut keterangan awal dari pihak kepolisian, insiden tersebut terjadi dalam operasi pemberantasan geng motor.

Namun, sejumlah saksi mata dan keluarga korban mempertanyakan kronologi dan justifikasi tindakan aparat. 

GRO, yang masih berstatus pelajar, dinilai tidak layak menerima perlakuan mematikan dari penegak hukum.  

Baca Juga: KPK Tetapkan Tersangka Baru Kasus Suap Proyek Kereta Api, Gratifikasi Capai Rp3 Miliar

Berdasarkan laporan awal, kejadian berlangsung di wilayah Semarang pada dini hari. 

Aipda R diduga melepaskan tembakan yang menyebabkan GRO meninggal di tempat.

Selain itu, tujuh korban lainnya mengalami luka-luka akibat tindakan represif aparat.

Pihak Polrestabes Semarang sempat mengklaim bahwa para korban terlibat dalam aktivitas geng motor, sebuah tuduhan yang belakangan dipertanyakan kebenarannya.  

Baca Juga: Kemenkes Tingkatkan Layanan Rehabilitasi untuk Atasi Kecanduan Judol dan Game Online

Keluarga korban dan masyarakat mendesak pengusutan tuntas atas kasus ini. Mereka meminta transparansi dari pihak kepolisian dalam mengungkap fakta di balik penembakan yang dianggap berlebihan dan tidak proporsional tersebut.  

Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, menyoroti insiden ini sebagai contoh buruknya penanganan hukum oleh aparat kepolisian. 

Ia juga menyoroti kinerja Kapolrestabes Semarang, Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar, yang dianggap kurang responsif dalam menangani kasus ini.  

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: dpr.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X