Namun, tuduhan tersebut dibantah keras oleh pemerintah Taliban di Kabul yang justru menyatakan belasungkawa dan mengutuk serangan tersebut.
Baca Juga: Empati Digital, Cara Gen Z Mengubah Kepedulian Jadi Gaya Hidup
“Kami menolak dengan tegas tuduhan bahwa wilayah kami digunakan untuk menyerang negara lain,” bunyi pernyataan resmi pemerintah Taliban.
India pun tak tinggal diam. Kementerian Luar Negeri India menyebut tuduhan Pakistan sebagai tidak berdasar dan penuh delusi.
Serangan Terkoordinasi dan Upaya Menebar Ketakutan
Ledakan di Islamabad terjadi hanya sehari setelah insiden serupa di New Delhi, India, yang menewaskan delapan orang.
Para analis menilai serangan ini bukan peristiwa tunggal, melainkan bagian dari upaya sistematis untuk menebar ketakutan dan mengguncang stabilitas kawasan Asia Selatan.
“Target-target seperti ini jelas dimaksudkan untuk menciptakan kepanikan. Kelompok teroris ini memiliki dukungan dari negara besar dan ruang aman di negara lain,” kata pensiunan Letnan Jenderal Muhammad Saeed.
Peneliti keamanan regional Abdul Basit dari S. Rajaratnam School of International Studies, Singapura, menyebut munculnya faksi-faksi baru yang diduga merupakan pecahan TTP.
Menurutnya, kelompok ini ingin memberikan alasan pembenaran bagi serangan-serangan yang mereka lakukan.
Baca Juga: BNN Amankan 1.259 Orang dalam Operasi Serentak, Sita Lebih dari 100 Kg Sabu di 53 Titik
“Pesan yang mereka kirim sangat jelas: jika Kabul diserang, maka Islamabad juga tidak akan aman,” kata Basit.
Kronologi Serangan Mematikan
Ledakan terjadi di depan gedung pengadilan di Islamabad sekitar waktu makan siang.
Bomber, yang berusaha masuk ke kompleks pengadilan, meledakkan diri di dekat mobil polisi setelah gagal menemukan akses masuk.
Artikel Terkait
Kemenangan Bersejarah! Zohran Mamdani Jadi Muslim Pertama yang Menjadi Wali Kota New York
Usai Tewaskan Hampir 200 Orang di Filipina, Topan Kalmaegi Kini Terjang Vietnam
Tornado Langka Sapu Brasil Selatan, Kekuatan Angin 250 Km per Jam Sebabkan Ribuan Warga Kehilangan Rumah
Kapal Pengungsi Rohingya Tenggelam di Perairan Malaysia, 7 Korban Tewas, Ratusan Lainnya Hilang
Hidup di Tanah yang Bergerak, Perjuangan Warga Bangladesh Berlari dari Daratan yang Dimakan Erosi Parah