Senin, 22 Desember 2025

Tewaskan Lebih dari 100 Warga Gaza dalam Serangan Balasan Usai Satu Prajuritnya Tewas, Israel Klaim Dukung Gencatan Senjata

Photo Author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi. Israel balas tewasnya satu prajurit, 104 warga Gaza meninggal, tetap klaim patuhi gencatan senjata. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Israel balas tewasnya satu prajurit, 104 warga Gaza meninggal, tetap klaim patuhi gencatan senjata. (Foto: Freepik)

Namun, pemerintah Gaza yang dikuasai Hamas menuduh Israel menyebarkan kampanye kebohongan dan disinformasi untuk menutupi serangan terhadap warga sipil.

Salah satu tragedi paling memilukan terjadi di Nusseirat, di mana seluruh keluarga Abu Dalal dilaporkan tewas setelah rumah mereka dihantam rudal pada malam hari.

Baca Juga: Agar Tetap Sehat, Waspadai 5 Kebiasaan Pemicu Asam Urat Ini

Seorang anak laki-laki penyandang disabilitas tampak menangis di kursi rodanya ketika jenazah keluarganya, terbungkus kantong putih, dibawa ke pemakaman oleh warga sekitar.

Respons Dunia dan Ketakutan Warga Gaza

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menjadi arsitek kesepakatan gencatan senjata tersebut, menegaskan bahwa insiden ini tidak akan menggoyahkan perjanjian damai.

“Israel berhak membalas ketika diserang. Tapi gencatan senjata tetap aman. Hamas harus belajar berperilaku jika ingin perdamaian di Timur Tengah,” kata Trump kepada wartawan. 

Namun, di lapangan, warga Gaza merasa cemas. Suara ledakan dan pesawat tempur yang meraung di langit membuat banyak orang takut perang akan kembali pecah.

“Suara bom membuat kami merasa perang sudah dimulai lagi,” kata Ismail Zayda, warga Gaza yang tinggal di tenda pengungsian bersama 25 anggota keluarganya.

Baca Juga: Oknum PNS di Batam Terseret Kasus Liquid Vape Narkoba, Ditresnarkoba Polda Kepri Tangkap Tiga Pelaku

Di bawah kesepakatan yang berlaku, Hamas telah membebaskan semua sandera yang masih hidup dengan imbalan pembebasan hampir 2.000 tahanan Palestina oleh Israel. Israel juga menarik sebagian besar pasukannya dari wilayah Gaza.

Namun, isu-isu krusial seperti perlucutan senjata Hamas, penyerahan jenazah sandera yang belum ditemukan, dan siapa yang akan mengatur Gaza ke depan masih menjadi batu sandungan utama.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, yang berperan sebagai mediator, menyebut eskalasi terbaru ini sebagai hal yang sangat mengecewakan dan membuat frustrasi.***(LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X