Senin, 22 Desember 2025

Beri Sinyal Damai Dagang ke Beijing, Trump Melunak Longgarkan Tarif Elektronik China

Photo Author
- Senin, 14 April 2025 | 10:00 WIB
Presiden AS Donald Trump saat berbincang dengan Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt. (Foto: Instagram @karolineleavitt)
Presiden AS Donald Trump saat berbincang dengan Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt. (Foto: Instagram @karolineleavitt)

ESENSI.TV, AMERIKA SERIKAT - Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memasuki babak baru. 

Meski sebelumnya menerapkan tarif tinggi terhadap barang impor asal China, Presiden AS Donald Trump kini mengambil langkah tak terduga dengan memberikan pengecualian terhadap sejumlah produk elektronik

Kebijakan ini disebut-sebut sebagai langkah strategis untuk membuka jalan menuju negosiasi baru dengan Beijing di tengah kondisi pasar yang tak menentu.

Baca Juga: Skandal Kasus Ekspor CPO: Ketua PN Jaksel Jadi Tersangka Dugaan Suap Rp60 Miliar

Mulai 5 April, AS resmi mengecualikan tarif impor sebesar 145 persen untuk berbagai produk buatan China, termasuk ponsel, monitor komputer, dan komponen elektronik lainnya. 

Pengecualian ini bahkan berlaku untuk produk yang sudah berada di dalam negeri atau dalam proses distribusi. 

Keputusan ini berdampak luas mengingat sekitar 90 persen lini produksi elektronik global, termasuk iPhone milik Apple, masih bergantung pada basis produksi di China, menurut laporan analis Wedbush Securities.

Sebelumnya, langkah Trump menaikkan tarif secara drastis telah memicu keresahan di pasar domestik. 

Baca Juga: Newcastle Bungkam Manchester United 4-1, Harvey Barnes Cetak Dua Gol Spektakuler

Banyak konsumen AS berbondong-bondong membeli barang elektronik dan mobil sebelum tarif diberlakukan. 

Imbasnya, bursa saham AS sempat terpukul, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi dampak ekonomi yang lebih luas. 

Para ekonom juga memperingatkan bahwa beban dari kebijakan tarif tersebut pada akhirnya akan ditanggung oleh konsumen.

Di sisi lain, China pun tak tinggal diam. Sebagai balasan, Negeri Tirai Bambu menaikkan tarif terhadap barang-barang asal AS dari 84 persen menjadi 125 persen.

Baca Juga: Gen Z dan Kecerdasan Finansial: Seberapa Siap Mereka Mengatur Keuangan?

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: instagram @fakta.indo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X