ESENSI.TV, CHINA - Ketegangan antara dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat dan China, kembali mencuri perhatian internasional setelah hubungan dagang mereka memasuki babak baru yang lebih panas.
Konflik yang awalnya tampak sebagai adu strategi ekonomi kini berubah menjadi aksi saling balas yang mengancam stabilitas perdagangan global.
Dunia menyaksikan bagaimana dua negara dengan pengaruh besar ini saling menaikkan tarif impor dalam waktu yang hampir bersamaan.
Presiden China Xi Jinping mengambil langkah tegas dengan menaikkan tarif impor sebesar 125% untuk seluruh produk yang berasal dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Viral! Lisa Mariana Akhirnya Beberkan Fakta Mengejutkan Soal Kedekatannya dengan Ridwan Kamil
Keputusan ini diumumkan secara resmi oleh Kementerian Keuangan China dan akan mulai diberlakukan hari ini, Sabtu, 12 April 2025.
Langkah ini merupakan respons langsung terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump yang lebih dulu memberlakukan tarif impor sebesar 145% terhadap barang-barang asal China.
Situasi yang memanas ini turut memicu reaksi keras dari Kementerian Luar Negeri China.
Dalam konferensi pers pada Kamis (10/4), juru bicara Lin Jian menyampaikan pernyataan yang menggemparkan.
Baca Juga: Profesor UGM Dorong Prabowo Benahi Tata Kelola Pemerintahan
"Jika perang adalah yang diinginkan Amerika Serikat, entah itu perang tarif, perang dagang, atau bentuk perang lainnya, kami siap berperang hingga akhir," tegas Lin.
Ia menambahkan bahwa China tidak akan mundur atau terpengaruh oleh tekanan ekonomi dari Washington.
Menariknya, di tengah tensi tinggi tersebut, Presiden Trump justru menunjukkan perubahan sikap.
Dalam pernyataan terbarunya, ia menyatakan ingin kembali ke meja perundingan dengan Xi Jinping.
Artikel Terkait
Gaza Memanas Lagi: Hamas Tembakkan Roket, Israel Respon dengan Serangan Udara
Kekerasan Memburuk, Haiti di Ambang Krisis Kemanusiaan yang Lebih Dalam
Truk Tangki Meledak Hebat di Morro dos Cavalos, Brasil, Puluhan Kendaraan Hangus Terbakar
90 Negara Selain China Bertekuk Lutut ke AS, Trump Janji Tunda Tarif Asal Tak Melawan
Tak Hanya Sisakan Reruntuhan, Ribuan Korban Teramputasi di Gaza Hidup dalam Ketidakpastian dan Krisis Perawatan