Senin, 22 Desember 2025

Kekerasan Memburuk, Haiti di Ambang Krisis Kemanusiaan yang Lebih Dalam

Photo Author
- Selasa, 8 April 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi. Warga Haiti mencari tempat aman di tengah meningkatnya kekerasan dan dominasi geng bersenjata di ibu kota.(Foto: tangkapan layar Instagram @walfareonline)
Ilustrasi. Warga Haiti mencari tempat aman di tengah meningkatnya kekerasan dan dominasi geng bersenjata di ibu kota.(Foto: tangkapan layar Instagram @walfareonline)

ESENSI.TV, HAITI - Kondisi di Haiti semakin memburuk akibat gelombang kekerasan dan ketidakstabilan yang tak kunjung reda.

Negara Karibia yang sudah lama dilanda berbagai krisis itu kini menghadapi ancaman serius dari kelompok bersenjata yang semakin mendominasi ibu kota Port-au-Prince.

Hal itu membuat aparat keamanan kewalahan menghadapi situasi yang terus memburuk. 

Tekanan terhadap warga sipil pun meningkat drastis, terutama terhadap anak-anak yang menjadi korban paling rentan dalam konflik ini.

Baca Juga: Murphy Bersinar, Newcastle Hajar Leicester 3-0 dan Naik ke Posisi Kelima

Berdasarkan laporan terbaru dari organisasi kemanusiaan Save the Children, jumlah pengungsi dalam tiga bulan pertama tahun 2025 telah mencapai lebih dari 78.500 orang. 

Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Kepala Save the Children di Haiti, Chantal Sylvie Imbeault, mengungkapkan bahwa anak-anak hidup dalam kondisi yang sangat mengerikan. 

Ia mengatakan bahwa kelompok-kelompok bersenjata telah mengambil alih hampir seluruh wilayah Port-au-Prince dan memblokir akses keluar kota, membuat warga seakan terperangkap dalam situasi tanpa jalan keluar.

Baca Juga: Wartawan Media Online Ditemukan Tewas di Hotel, Autopsi Sementara Ungkap Dugaan Ini

Sementara itu, Dewan Presiden Transisi Haiti yang dipimpin oleh Fritz Alphonse Jean menyatakan pihaknya tengah berupaya menangani ancaman dari geng-geng bersenjata, termasuk kelompok paramiliter yang dulunya merupakan bagian dari organisasi bersenjata. 

Kelompok tersebut kini terlibat bentrokan dengan polisi dan memiliki koneksi dengan mantan pemimpin pemberontak Guy Philippe. 

Philippe sendiri berusaha kembali ke dunia politik setelah dideportasi dari Amerika Serikat usai menjalani hukuman atas kasus pencucian uang.

Dukungan internasional terhadap Haiti sejauh ini dipimpin oleh Kenya, yang telah mengirimkan sekitar 1.000 personel dalam misi keamanan multinasional. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X