ESENSI.TV, AMERIKA - Kebijakan dagang Amerika Serikat kini tengah menjadi sorotan masyarakat di seluruh dunia.
Pasalnya, Presiden Donald Trump secara terang-terangan menyebut bahwa banyak negara kini berlomba-lomba mendekatinya demi meredam dampak tarif impor yang baru saja diberlakukan.
Dalam pernyataannya, Trump bahkan dengan nada sinis menyebut bahwa negara-negara tersebut tengah “mencium p4nt4t” Amerika Serikat demi mendapatkan perlakuan yang lebih baik dalam perdagangan.
Baca Juga: Gol Rogers Tak Cukup, PSG Tundukkan Villa 3-1 dalam Duel Sengit Leg Pertama
Pernyataan kontroversial tersebut dilontarkan Trump saat berbicara di acara penggalangan dana Komite Kongres Partai Republik Nasional pada Selasa malam (2 April 2025).
Ia menegaskan bahwa kebijakan tarif besar-besaran yang diterapkannya berhasil membuat banyak negara kembali ke meja negosiasi dengan posisi yang lebih rendah.
Tarif baru ini diketahui berdampak pada sekitar 90 negara, termasuk Indonesia yang kini menghadapi tarif impor sebesar 32 persen.
Namun demikian, Trump kemudian mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari untuk lebih dari 75 negara.
Baca Juga: Delegasi Israel Walk Out dari Sidang IPU ke-150, Dunia Semakin Kompak Dukung Palestina Merdeka
Penangguhan tersebut juga disertai penurunan tarif timbal balik sementara menjadi 10 persen.
Syaratnya, negara-negara yang terkena tarif tidak boleh melakukan tindakan balasan terhadap Amerika Serikat selama masa penangguhan tersebut berlangsung.
“Berdasarkan saran kuat dari saya, negara-negara ini tidak mengambil langkah pembalasan terhadap AS. Oleh karena itu, saya telah memberikan penundaan selama 90 hari dan menurunkan Tarif Timbal Balik secara besar-besaran menjadi 10 persen. Kebijakan ini berlaku segera,” ujar Trump melalui akun Truth Social pada Rabu malam (9 April) waktu setempat.
Baca Juga: Profesi Modern Impian Gen Z Masa Kini: Dari Dunia Konten hingga Analisis Data
Berbeda dengan negara-negara lain, China justru menjadi satu-satunya pihak yang menolak bernegosiasi dan memilih melawan.
Artikel Terkait
Krisis Gaza Semakin Memburuk, Ribuan Warga Kembali Mengungsi saat Israel Serang Rafah
Dukung Israel, Pemerintahan Trump Setujui Penjualan 20 Ribu Senjata yang Sempat Ditunda Biden
Gaza Memanas Lagi: Hamas Tembakkan Roket, Israel Respon dengan Serangan Udara
Kekerasan Memburuk, Haiti di Ambang Krisis Kemanusiaan yang Lebih Dalam
Truk Tangki Meledak Hebat di Morro dos Cavalos, Brasil, Puluhan Kendaraan Hangus Terbakar