Kondisi ini mendorong Trump untuk menawarkan pendekatan yang lebih lunak.
Melalui pernyataan resmi dari Gedung Putih, Trump menyampaikan bahwa dirinya terbuka untuk bernegosiasi dengan pemerintah China demi mencapai kesepakatan dagang yang menguntungkan kedua pihak.
"Presiden memandang bahwa jalan terbaik adalah bekerja sama melalui kesepakatan. Jika China terus memberikan reaksi keras, itu justru akan merugikan mereka sendiri," ujar Karoline Leavitt, juru bicara Gedung Putih.
Ia menambahkan, "Amerika adalah kekuatan ekonomi terbesar di dunia, dan lebih dari 75 negara telah menghubungi kami untuk menjalin perjanjian yang saling menguntungkan."
Baca Juga: Presiden Prabowo Rencanakan Evakuasi 1.000 Korban Gaza, DPR: Asal Tidak Muncul Persoalan Baru
Langkah ini menandai perubahan arah dalam strategi dagang Trump yang sebelumnya dikenal konfrontatif.
Kini, dengan pasar global yang semakin sensitif dan tekanan domestik yang meningkat, tampaknya AS mulai mempertimbangkan pendekatan yang lebih pragmatis dalam menghadapi China.***(LL)
Artikel Terkait
Kekerasan Memburuk, Haiti di Ambang Krisis Kemanusiaan yang Lebih Dalam
Truk Tangki Meledak Hebat di Morro dos Cavalos, Brasil, Puluhan Kendaraan Hangus Terbakar
90 Negara Selain China Bertekuk Lutut ke AS, Trump Janji Tunda Tarif Asal Tak Melawan
Tak Hanya Sisakan Reruntuhan, Ribuan Korban Teramputasi di Gaza Hidup dalam Ketidakpastian dan Krisis Perawatan
Perang Dagang Memanas, Xi Jinping Respon Kenaikan Tarif Trump dengan Langkah Balasan Agresif