Lentil (kacang merah/kacang hijau): 9 g protein, tinggi serat dan baik untuk pencernaan.
Seitan (vital wheat gluten): 21 g protein, sangat tinggi protein namun tidak cocok bagi penderita intoleransi gluten.
Pea protein powder: 19 g protein per takaran saji, praktis namun lebih tinggi natrium.
Apakah Protein Nabati Sama Baiknya dengan Protein Hewani?
Banyak orang khawatir protein nabati tidak lengkap karena tidak selalu mengandung sembilan asam amino esensial.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa jika pola makan bervariasi, kebutuhan asam amino tubuh tetap bisa terpenuhi.
Jadi, kombinasi makanan khusus seperti nasi + kacang tidak lagi dianggap wajib, selama asupan harian seimbang.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah vitamin B12. Nutrisi ini hanya ada pada produk hewani, sehingga vegan umumnya perlu mengonsumsi suplemen atau makanan yang difortifikasi.
Potensi Efek Samping Konsumsi Protein Nabati
Secara umum, diet berbasis nabati dikaitkan dengan banyak manfaat, seperti berat badan lebih terjaga, menurunkan risiko diabetes tipe 2, dan bahkan memperpanjang usia. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Makanan olahan nabati: Daging tiruan atau keju nabati kadang mengandung natrium dan lemak jenuh tinggi. Periksa label sebelum membeli.
Alergi: Beberapa orang sensitif terhadap kacang atau kedelai, sehingga perlu memilih sumber protein alternatif.
Serat tinggi: Makanan nabati umumnya kaya serat. Bagi penderita gangguan pencernaan tertentu, perlu mengatur porsinya.
Baca Juga: PM Spanyol Pedro Sanchez Kirim Kapal Perang Kawal Armada Bantuan Gaza dari Ancaman Serangan Israel