Bagaimana dengan Kedelai?
Kedelai sering dituding berbahaya bagi hormon atau memicu kanker. Namun, penelitian terbaru justru menunjukkan sebaliknya.
Sebuah studi tahun 2020 terhadap lebih dari 300.000 perempuan menemukan bahwa konsumsi kedelai dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Organisasi besar seperti American Cancer Society juga menegaskan bahwa kedelai aman dan bermanfaat.
Dampak Lingkungan dari Protein Nabati
Mengurangi konsumsi daging dan memperbanyak protein nabati bukan hanya baik untuk tubuh, tetapi juga bagi bumi:
Emisi karbon: Mengubah pola makan dari daging ke nabati bisa mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 50%.
Hemat air: Produksi daging sapi membutuhkan air enam kali lebih banyak dibanding kacang-kacangan.
Dukungan global: Laporan PBB tahun 2019 bahkan merekomendasikan pengurangan konsumsi protein hewani demi mengurangi dampak perubahan iklim.
Baca Juga: Joelinton dan Osula Bawa Newcastle Menang Besar, Raksasa Premier League Dominasi Piala Liga
Pertanyaan Umum tentang Protein Nabati
1. Apa sumber protein nabati terbaik?
Kacang-kacangan, lentil, tahu, edamame, quinoa, dan kacang pistachio adalah pilihan unggulan. Selain tinggi protein, banyak di antaranya kaya serat dan mudah diolah.
2. Siapa yang perlu berhati-hati dengan protein nabati?
Mereka yang punya alergi kacang/kedelai atau sedang diet rendah garam sebaiknya selektif dalam memilih produk olahan.
Artikel Terkait
Daftar P3K Wajib Saat Musim Hujan untuk Menjaga Kesehatan Tubuh dan Keselamatan Sehari-hari
10 Makanan Anti Inflamasi yang Mudah Didapat di Indonesia untuk Hidup Lebih Sehat
Benarkah Makanan Bisa Jadi Obat? Ini Fakta Ilmiahnya
5 Teknik Pernapasan Mudah untuk Atasi Stres dan Tenangkan Pikiran
Hubungan Usus dan Otak, Bagaimana Makanan Bisa Pengaruhi Suasana Hati