ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Setiap pagi, sebagian besar dari Gen Z mungkin punya kebiasaan yang sama, yaitu membuka ponsel sebelum benar-benar bangun dari tempat tidur.
Cek notifikasi, buka media sosial, lalu tanpa sadar waktu berjalan begitu cepat.
Aktivitas sederhana ini kini dianggap wajar, tapi bagi banyak anak muda dari Gen Z, rutinitas digital seperti ini mulai terasa melelahkan.
Dari sinilah muncul tren baru bernama digital detox, usaha sadar untuk beristirahat dari dunia maya dan memberi ruang bagi diri sendiri di dunia nyata.
Baca Juga: Pilih Bensin yang Tepat! Ini Panduan Memahami Perbedaan RON untuk Kendaraan Anda
Ketika Dunia Digital Jadi Terlalu Ramai
Gen Z lahir dan tumbuh bersama internet, media sosial, dan berbagai aplikasi yang memudahkan kehidupan sehari-hari. Namun, kedekatan ini membawa sisi lain, yakni kelelahan digital.
Menurut laporan DataReportal tahun 2025, rata-rata anak muda menghabiskan lebih dari delapan jam sehari di depan layar.
Waktu tersebut dihabiskan untuk belajar, bekerja, bermain gim, dan tentu saja berselancar di media sosial.
Akibatnya, banyak yang merasa jenuh, sulit fokus, bahkan cemas jika jauh dari ponsel mereka.
Apa Sebenarnya Digital Detox Itu?
Secara sederhana, digital detox adalah kegiatan untuk mengurangi atau menghentikan penggunaan perangkat digital dalam waktu tertentu.
Tujuannya bukan untuk menjauhi teknologi sepenuhnya, melainkan untuk memulihkan keseimbangan antara dunia daring dan kehidupan nyata.
Artikel Terkait
Melek Fakta di Era Viral, Bagaimana Gen Z Menghadapi Informasi Palsu
Tren Home Cafe ala Gen Z, Dari Dapur Sendiri Jadi Tempat Nongkrong Estetik
Pola Tidur Anak Berantakan? Ini Cara Orang Tua Gen Z Mengatasinya
Ketika Gen Z Bersuara, Media Sosial Jadi Senjata Politik Baru
Pentingnya Me Time bagi Orang Tua Gen Z agar Terhindar dari Burnout