2. Memperparah Nyeri Menstruasi
Alih-alih mengurangi rasa sakit, bir justru dapat meningkatkan sensitivitas terhadap nyeri. Hal ini membuat kram perut, sakit kepala, serta gejala PMS lainnya menjadi lebih parah.
Alkohol juga dapat memengaruhi suasana hati, sehingga perubahan emosi yang biasanya terjadi saat haid bisa semakin terasa ekstrem.
3. Menyebabkan Dehidrasi
Sifat diuretik alkohol membuat tubuh lebih cepat kehilangan cairan melalui urine.
Pada saat menstruasi, kehilangan cairan ini bisa memperburuk kram perut, membuat tubuh terasa lebih lemah, dan menambah rasa tidak nyaman.
Jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup, dehidrasi juga bisa memicu pusing atau rasa lelah berlebihan.
Baca Juga: Judistira Hermawan Dorong Transportasi Ramah Lingkungan untuk Kurangi Polusi Jakarta
4. Memicu Gangguan Pencernaan
Minum bir saat haid juga dapat berdampak buruk pada saluran pencernaan. Alkohol dapat meningkatkan produksi asam lambung, menyebabkan perut kembung, mual, bahkan diare.
Bagi sebagian wanita yang memang cenderung memiliki perut sensitif saat menstruasi, konsumsi bir bisa memperburuk gejala dan membuat aktivitas semakin terganggu.
5. Membahayakan Kesehatan Jangka Panjang
Selain efek jangka pendek, konsumsi bir secara rutin atau berlebihan membawa risiko serius untuk kesehatan.
Alkohol bisa merusak fungsi organ penting seperti hati dan ginjal, meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, hingga memperburuk kondisi kesehatan lain yang sudah ada sebelumnya.
Mengandalkan bir untuk meredakan nyeri haid justru dapat berujung pada masalah kesehatan yang lebih kompleks.
Artikel Terkait
Cara Tepat Mengatasi Demam Tinggi pada Anak Balita Agar Tidak Membahayakan
Kenali Gejala Cacingan pada Balita dan Cara Pencegahannya yang Efektif
Panduan Skala Pedas, Bedakan Cabai Aman hingga yang Bikin Lidah Terbakar
Bolehkah Ibu Menyusui Minum Jamu Pascamelahirkan? Ini Manfaat dan Risikonya
Tak Hanya Segar, Ini Manfaat Air Kelapa Saat Tubuh Diserang Diare