Baca Juga: Brutal! Pemotor Tanpa Platdi Bengkulu Nekat Terobos Razia dan Serang Polisi dengan Sajam
2. Picu Obesitas dan Gangguan Berat Badan
Gorengan mengandung kalori tinggi karena menyerap minyak dalam jumlah besar saat proses penggorengan.
Kandungan tepung, pengisi, dan pengembang juga menambah karbohidrat sederhana yang mudah disimpan tubuh sebagai lemak.
Konsumsi gorengan yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik menyebabkan energi tidak terpakai dan tertimbun di jaringan lemak.
Jika kebiasaan ini terus berlanjut, berat badan naik drastis dan risiko obesitas pun meningkat.
Obesitas bukan hanya soal penampilan, tapi juga pintu masuk bagi penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi.
3. Gangguan Sistem Pencernaan
Makanan berminyak seperti gorengan memperlambat proses pencernaan dan membuat kerja lambung menjadi lebih berat.
Kondisi ini sering menyebabkan perut terasa penuh, kembung, begah, hingga mual setelah makan.
Jika dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, gorengan bisa memicu naiknya asam lambung dan memperparah gejala maag.
Selain itu, minyak berlebih mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan lain yang lebih sehat.
Lambung dan usus yang terus-menerus menerima makanan berlemak akan mengalami peradangan dalam jangka panjang.
Baca Juga: Dengan Nilai Transfer Fantastis, Bek Muda Alvaro Carreras Resmi Kembali ke Real Madrid
Artikel Terkait
Waspadai! Ini Tanda Awal Gula Darah Tinggi yang Sering Dianggap Sepele Tapi Bisa Fatal
Cegah Lonjakan Gula Darah, Ini Sederet Menu Sarapan Sehat untuk Membantu Tetap Stabil
Cuma 15 Menit! Olahraga Ringan Setelah Makan Bisa Bantu Turunkan Gula Darah Penderita Diabetes
5 Buah Lokal yang Aman untuk Penderita Gula Darah Tinggi dan Kaya Nutrisi
Tanpa Obat! Ini Cara Alami Mengontrol Gula Darah dengan Rebusan Daun Salam dan Kayu Manis