2. Prioritaskan Aktivitas Berdasarkan Energi, Bukan Jadwal
Daripada hanya mengandalkan to-do list berdasarkan waktu, coba susun agenda sesuai energi harian.
Kenali waktu paling produktif (pagi, siang, atau malam), lalu tempatkan tugas berat pada jam tersebut.
Aktivitas yang butuh fokus tinggi sebaiknya dilakukan saat tubuh dan pikiran sedang segar.
Sementara itu, pekerjaan ringan bisa dikerjakan saat energi mulai menurun agar tetap efisien.
Dengan cara ini, burnout bisa dicegah karena tubuh tidak terus dipaksa saat sedang tidak siap.
Baca Juga: Waspadai Kesalahan Umum! Ini Cara Merawat Minyak Rem Mobil agar Tetap Optimal
3. Ciptakan Ruang Offline Setiap Hari
Meski aktif secara digital, tubuh dan pikiran butuh interaksi nyata serta waktu diam tanpa layar.
Sediakan waktu setidaknya 30–60 menit per hari untuk aktivitas yang bebas dari teknologi.
Bisa dengan berjalan kaki, membaca buku fisik, menulis jurnal, atau sekadar duduk diam tanpa gadget.
Waktu offline ini memberi kesempatan otak untuk “napas” dan menurunkan tingkat stres harian.
Semakin rutin dilakukan, semakin besar dampaknya untuk keseimbangan mental dan kreativitas.
Baca Juga: KKB Serang Kampung di Puncak, 3 Tewas dan 11 Honai Dibakar karena Konflik Pribadi
4. Terapkan “Minimalism Task” agar Tidak Overload
Artikel Terkait
Cara Mengatur Waktu Belajar dan Kerja ala Gen Z yang Super Sibuk tapi Tetap Produktif dan Waras
5 Cara Bangun Portofolio Online Freelancer Gen Z yang Profesional dan Bikin Klien Langsung Percaya
5 Strategi Side Hustle Populer di Kalangan Gen Z yang Bisa Dimulai dari Rumah
5 Cara Gen Z Membangun Karier dari Hobi yang Disukai Sejak Remaja, Jadi Cuan Maksimal
5 Kebiasaan Kecil yang Bikin Gen Z Lebih Bahagia dan Produktif Sepanjang Waktu