Abu Mohammed Hamed, seorang warga Gaza, mengatakan beberapa anggota keluarganya masih terjebak di bawah beton sejak dini hari.
Dunia Mengecam, Israel Membantah
Aksi Israel menuai kecaman global. Komisi Penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, namun pemerintah Israel membantah keras dan menyebut laporan itu memalukan serta palsu.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyebut apa yang terjadi di Gaza sebagai tragedi kemanusiaan yang tak dapat ditoleransi, baik secara moral, politik, maupun hukum.
Sementara itu, Amerika Serikat justru menunjukkan dukungan penuh kepada Israel.
Presiden Donald Trump menegaskan bahwa Hamas akan membayar mahal jika menggunakan sandera sebagai tameng manusia.
Ia bahkan mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih setelah menghadiri Sidang Majelis Umum PBB.
Baca Juga: Prabowo Tunjuk Ahmad Erani Yustika sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM
Di tengah serangan, Israel menyerukan warga untuk meninggalkan Gaza bagian utara.
Ribuan orang terlihat bergerak menuju selatan dengan berjalan kaki, naik gerobak, atau kendaraan seadanya.
Namun tidak semua bisa mengungsi. Sebagian warga tetap bertahan, baik karena kemiskinan maupun karena merasa tidak ada tempat aman untuk dituju.
“Itu seperti melarikan diri dari kematian menuju kematian. Jadi kami memilih bertahan,” ujar Um Mohammad, seorang warga Gaza yang tinggal di Sabra.
Hamas menyebut sekitar 350 ribu warga telah meninggalkan rumahnya di bagian timur, sementara 175 ribu lainnya telah keluar dari Gaza menuju selatan.
Namun, banyak pengungsi kini terjebak di kamp-kamp penampungan yang penuh sesak, dengan keterbatasan makanan, obat-obatan, dan air bersih.
Artikel Terkait
Perdana Menteri Houthi Yaman Tewas, Houthi Janji Serangan Balasan ke Israel
Serangan Israel Terus Berlanjut, Ratusan Ribu Warga Palestina Dilanda Kelaparan Parah
Israel Nekat Gempur Qatar Targetkan Pemimpin Hamas, Perdamaian Gaza di Ambang Kegagalan
Kamp Penuh Sesak, Ribuan Warga Palestina Terpaksa Kembali ke Gaza Meski Dihujani Serangan Israel
Saat Marco Rubio Mendatangi Netanyahu, Israel Semakin Gencar Menyerang Gaza