Senin, 22 Desember 2025

Gaza Dilanda Neraka Perang, Serangan Darat Terbesar Israel Hancurkan Rumah dengan Ribuan Warga yang Terjebak

Photo Author
- Rabu, 17 September 2025 | 11:00 WIB
Pasukan darat Israel mulai masuk ke jantung kota Gaza. (Foto: Instagram @eye.on.palestine)
Pasukan darat Israel mulai masuk ke jantung kota Gaza. (Foto: Instagram @eye.on.palestine)

Abu Mohammed Hamed, seorang warga Gaza, mengatakan beberapa anggota keluarganya masih terjebak di bawah beton sejak dini hari.

Baca Juga: Viral! Kepsek SMPN 1 Prabumulih Diduga Dicopot Usai Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil, Wali Kota Langsung Klarifikasi 

Dunia Mengecam, Israel Membantah

Aksi Israel menuai kecaman global. Komisi Penyelidikan PBB menyimpulkan bahwa Israel telah melakukan genosida di Gaza, namun pemerintah Israel membantah keras dan menyebut laporan itu memalukan serta palsu.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyebut apa yang terjadi di Gaza sebagai tragedi kemanusiaan yang tak dapat ditoleransi, baik secara moral, politik, maupun hukum.

Sementara itu, Amerika Serikat justru menunjukkan dukungan penuh kepada Israel. 

Presiden Donald Trump menegaskan bahwa Hamas akan membayar mahal jika menggunakan sandera sebagai tameng manusia. 

Ia bahkan mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Gedung Putih setelah menghadiri Sidang Majelis Umum PBB.

Baca Juga: Prabowo Tunjuk Ahmad Erani Yustika sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM

Di tengah serangan, Israel menyerukan warga untuk meninggalkan Gaza bagian utara. 

Ribuan orang terlihat bergerak menuju selatan dengan berjalan kaki, naik gerobak, atau kendaraan seadanya. 

Namun tidak semua bisa mengungsi. Sebagian warga tetap bertahan, baik karena kemiskinan maupun karena merasa tidak ada tempat aman untuk dituju.

“Itu seperti melarikan diri dari kematian menuju kematian. Jadi kami memilih bertahan,” ujar Um Mohammad, seorang warga Gaza yang tinggal di Sabra.

Hamas menyebut sekitar 350 ribu warga telah meninggalkan rumahnya di bagian timur, sementara 175 ribu lainnya telah keluar dari Gaza menuju selatan. 

Namun, banyak pengungsi kini terjebak di kamp-kamp penampungan yang penuh sesak, dengan keterbatasan makanan, obat-obatan, dan air bersih.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X