Senin, 22 Desember 2025

Perdana Menteri Houthi Yaman Tewas, Houthi Janji Serangan Balasan ke Israel

Photo Author
- Minggu, 31 Agustus 2025 | 14:08 WIB
Perdana Menteri Houthi Yaman, Ahmad Ghaleb al-Rahwi. (Foto: Instagram @rosedinar.id)
Perdana Menteri Houthi Yaman, Ahmad Ghaleb al-Rahwi. (Foto: Instagram @rosedinar.id)

ESENSI.TV, YAMAN - Situasi konflik di Timur Tengah kembali memanas setelah serangan udara Israel di Sanaa, ibu kota Yaman, menewaskan perdana menteri pemerintahan Houthi beserta sejumlah menteri penting. 

Peristiwa ini menjadi salah satu serangan paling besar yang berhasil melumpuhkan jajaran pejabat senior kelompok yang bersekutu dengan Iran itu.

Menurut keterangan Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat, serangan yang terjadi pada Kamis (28/8) lalu itu tidak hanya menewaskan Perdana Menteri Ahmad Ghaleb al-Rahwi, tetapi juga melukai sejumlah orang lainnya.

Namun, detail siapa saja korban yang meninggal belum diungkap secara jelas, termasuk apakah Menteri Pertahanan Houthi turut menjadi korban.

Baca Juga: Lowongan Kerja Terbaru WINGS Group, Cek Daftar Posisi dan Syarat Lengkapnya

Israel sendiri mengonfirmasi bahwa serangan itu ditujukan untuk menghantam para pemimpin militer Houthi, mulai dari kepala staf, menteri pertahanan, hingga pejabat penting lain. 

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut serangan ini sebagai pukulan telak terhadap Houthi dan menegaskan bahwa itu semua baru permulaan.

Perdana Menteri Boneka

Ahmad Ghaleb al-Rahwi sebenarnya baru diangkat sebagai perdana menteri sekitar setahun lalu. 

Namun, banyak pihak menilai dirinya hanyalah tokoh boneka karena peran utama justru dijalankan wakilnya, Mohammed Miftah. 

Setelah kematian Rahwi, Miftah kini ditugaskan menggantikan posisi perdana menteri.

Baca Juga: Fernandes Selamatkan MU, Chelsea Kuasai Puncak, Spurs Keok Lawan Bournemouth

Rahwi sebelumnya dikenal sebagai sekutu mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh yang digulingkan Houthi pada 2014. Setelah itu, ia berbalik arah dan bergabung dengan kelompok tersebut. 

Sejak saat itu, Yaman terpecah menjadi dua kekuasaan, Houthi yang menguasai Sanaa dan pemerintahan yang didukung Saudi di Aden.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X