Senin, 22 Desember 2025

Kamp Penuh Sesak, Ribuan Warga Palestina Terpaksa Kembali ke Gaza Meski Dihujani Serangan Israel

Photo Author
- Jumat, 12 September 2025 | 10:10 WIB
Ilustrasi. Kondisi kamp penuh sesak paksa warga Palestina kembali ke Gaza, meski serangan Israel terus berlangsung. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Kondisi kamp penuh sesak paksa warga Palestina kembali ke Gaza, meski serangan Israel terus berlangsung. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, PALESTINA - Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza kembali menjadi sorotan dunia. Ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi akibat serangan udara Israel kini menghadapi situasi yang tak kalah sulit di kamp-kamp pengungsian

Kondisi yang penuh sesak, minimnya tenda, terbatasnya air bersih, serta layanan kesehatan yang hampir tidak tersedia membuat sebagian dari mereka memilih kembali ke Kota Gaza, wilayah yang hingga kini masih menjadi pusat serangan.

Banyak pengungsi sebelumnya diarahkan menuju pesisir barat Kota Gaza dan kawasan Mawasi di selatan. 

Israel menyebut Mawasi sebagai “zona kemanusiaan”, tempat aman yang ditetapkan untuk menampung penduduk sipil. 

Baca Juga: Ditekan Persaingan, Onana Hengkang dari MU ke Trabzonspor dengan Status Pinjaman

Namun kenyataan di lapangan jauh berbeda. Laporan dari Reuters, UNICEF, dan pemerintah Gaza yang dikuasai Hamas menunjukkan bahwa fasilitas di sana tidak memadai.

Lebih dari selusin pengungsi yang ditemui Reuters menceritakan pengalaman serupa, yakni tidak ada cukup tenda, pasokan air terbatas, serta layanan medis yang tidak mampu melayani kebutuhan ribuan orang. 

Kondisi itu diperparah dengan padatnya kamp, sehingga banyak keluarga terpaksa tidur di ruang terbuka di bawah terik matahari.

Salah satu warga, Mohammed al-Sherif (35), menggambarkan penderitaan yang ia alami bersama keluarganya. 

Setelah pesawat Israel menjatuhkan selebaran peringatan agar semua warga keluar dari distrik Sabra, ia meninggalkan rumah bersama keluarga besar menggunakan gerobak keledai karena kendaraan sudah rusak dan bahan bakar langka. Mereka menempuh perjalanan panjang menuju Mawasi.

Baca Juga: Viral Oknum Polisi Minta Lepaskan Maling Motor yang Ditangkap Warga, Kapolres Bekasi Akhirnya Turun Tangan

Namun sesampainya di kamp, mereka tidak menemukan tempat tinggal. 

“Saya sudah dua hari di bawah terik matahari mencari tempat, tapi tidak menemukan apa pun. Akhirnya saya harus kembali ke Kota Gaza bersama keluarga saya,” ujarnya.

Menurut Sherif, banyak keluarga mengalami hal sama. “Ini bukan hanya situasi kami, tetapi semua orang. Orang datang, tidak menemukan tempat tinggal, lalu kembali ke bahaya. Kami tidak tahu harus bagaimana,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X