Senin, 22 Desember 2025

Gempuran Israel ke Gaza Makin Beringas, 71 Warga Palestina Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Photo Author
- Jumat, 29 Agustus 2025 | 10:14 WIB
Gempuran Israel di Gaza dalam 24 jam tewaskan 71 warga Palestina, puluhan alami luka. (Foto: Instagram @eye.on.palestine)
Gempuran Israel di Gaza dalam 24 jam tewaskan 71 warga Palestina, puluhan alami luka. (Foto: Instagram @eye.on.palestine)

ESENSI.TV, PALESTINA - Kondisi di Jalur Gaza kembali memburuk setelah militer Israel meningkatkan intensitas serangan di sekitar Kota Gaza pada Kamis 28 Agustus 2025. 

Ledakan dan tembakan dilaporkan mengguncang pinggiran timur kawasan Shejaia, Zeitoun, dan Sabra. 

Warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka, banyak di antaranya mengungsi ke arah pantai demi mencari tempat aman.

Menurut laporan petugas medis setempat, sedikitnya 16 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat gempuran terbaru Israel. 

Baca Juga: Resmi! Manchester United Lepas Alejandro Garnacho ke Chelsea Senilai 40 Juta Poundsterling

Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa total korban dalam 24 jam terakhir mencapai 71 orang. 

Militer Israel mengklaim operasi ini menargetkan infrastruktur militan Hamas, yang dianggap sebagai benteng terakhir di perkotaan. 

Namun, serangan tersebut justru memperparah penderitaan warga sipil yang sudah hidup di bawah tekanan sejak perang pecah pada Oktober 2023. Di Gaza selatan, tragedi lain terjadi di dekat pusat distribusi bantuan di Rafah. 

Juru bicara Komite Palang Merah Internasional melaporkan empat orang tewas dan puluhan lainnya terluka, sebagian besar dengan luka tembak, ketika mereka berusaha mendapatkan makanan. 

Baca Juga: Kerusuhan Memanas di Depan Mako Brimob Usai Ojol Tewas Dilindas Rantis, Kapolri Temui Keluarga Korban

Sejak pusat bantuan itu dibuka pada 27 Mei, lebih dari 5.000 pasien dengan luka akibat senjata telah dirawat di rumah sakit lapangan Palang Merah.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali mengecam keras operasi militer Israel. 

Ia memperingatkan bahwa perluasan serangan di Kota Gaza dapat menimbulkan konsekuensi kehancuran dan menuduh adanya hambatan disengaja terhadap distribusi bantuan kemanusiaan.

“Kelaparan penduduk sipil tidak boleh digunakan sebagai metode peperangan. Akses kemanusiaan harus bebas hambatan,” tegas Guterres.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X