Senin, 22 Desember 2025

Kamp Penuh Sesak, Ribuan Warga Palestina Terpaksa Kembali ke Gaza Meski Dihujani Serangan Israel

Photo Author
- Jumat, 12 September 2025 | 10:10 WIB
Ilustrasi. Kondisi kamp penuh sesak paksa warga Palestina kembali ke Gaza, meski serangan Israel terus berlangsung. (Foto: Freepik)
Ilustrasi. Kondisi kamp penuh sesak paksa warga Palestina kembali ke Gaza, meski serangan Israel terus berlangsung. (Foto: Freepik)

Citra satelit yang ditinjau Reuters menunjukkan bahwa Mawasi sudah dipenuhi tenda sejak awal Agustus. 

Penambahan tenda semakin terlihat dari 20 Agustus hingga 10 September, baik di Mawasi maupun al-Shati, sebuah kamp dekat Kota Gaza. 

Namun, kapasitas tersebut tetap tidak cukup untuk menampung puluhan ribu orang yang datang setiap pekan.

Baca Juga: Hingga 2034, Kementerian ESDM Targetkan 61 Persen Kapasitas Pembangkit dari EBT

Selain masalah tempat tinggal, lahan pertanian di Gaza semakin menyusut akibat perang. 

Lembaga kemanusiaan menyebut kurangnya lahan bercocok tanam sebagai faktor utama yang memperburuk krisis pangan. 

Situasi ini membuat Gaza, terutama Kota Gaza, mengalami kelaparan yang digolongkan sebagai famine oleh pemantau kelaparan global sejak Agustus lalu.

Serangan Israel Terus Berlanjut

Sejak akhir Agustus, Israel meningkatkan serangan ke Kota Gaza dengan alasan membebaskan sandera Hamas yang masih ditahan sejak serangan 7 Oktober 2023. 

Pada Kamis (11/9) lalu, serangan udara di berbagai wilayah Kota Gaza menewaskan 11 orang, sementara lima orang dilaporkan tewas akibat serangan di kamp al-Shati.

Baca Juga: Tips Belanja Fashion Online ala Gen Z Paling Ampuh untuk Dapatkan Outfit Keren dan Berkualitas

Meski Israel menyerukan agar warga sipil keluar dari kota menuju Mawasi, data menunjukkan lebih dari 1,3 juta orang dari total sekitar 2 juta penduduk Gaza masih bertahan di Kota Gaza dan wilayah utara. 

Alasannya bukan hanya karena keterbatasan tempat di kamp, tetapi juga karena banyak warga enggan meninggalkan rumah mereka tanpa jaminan keselamatan.

Lonjakan Pengungsi

Kelompok kerja CCCM, yang terdiri atas badan-badan PBB dan organisasi kemanusiaan lain, mencatat lonjakan pengungsian dalam beberapa pekan terakhir. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X